Sebelum membintangi Riba, Emilat pernah berperan dalam sinetron berjudul Terbelenggu Rindu (2024). Dari situlah ia mendapatkan peran pertamanya.
Setelah itu, ia kembali berperan dalam sinetron Tebaran Hati (2025). Barulah setelahnya ia debut di layar lebar lewat film Riba. Penampilannya menarik untuk ditunggu.
BACA JUGA:Sinopsis Maju Serem Mundur Horor, Ketika Tugas Akhir Jadi Dobel Menyeramkan
BACA JUGA:6 Pemeran Film Horor Tumbal Darah, dari Martino Lio hingga Donny Alamsyah
5. Kevin Danu (Dimas)
Kevin Danu sebagai Dimas dalam film Riba-Verona Films-verona pictures
Kevin Danu, aktor cilik berbakat memerankan Dimas, anak lelaki Sugi dan Rohmah. Seperti Bening Dimas juga akan menjadi korban dari pesugihan yang dilakukan ayahnya.
Sebagai aktor cilik, Kevin sudah mulai bergabung dengan dunia hiburan sejak usianya masih tujuh tahun, tepatnya pada 2019. Ia telah cukup banyak terlibat dalam sinetron maupun web series.
Aktingnya yang menggemaskan dapat disaksikan di film Buku Harian Seorang Istri (2021), Cinta Setelah Cinta (2022), dan Satu Cinta Dua Hati (2023). Riba adalah debutnya bermain di film horor.
Sementara itu, beberapa web series yang pernah ia bintangi yakni Lima Detik Rasa Rindu (2023) dan Cinta Dua Masa (2023). Pengalama tersebut membawa Kevin ke film layar lebar untuk kali pertama, lewat film Riba.
BACA JUGA:Sinopsis Film Horor Kuncen, Azela Putri dan Davina Karamoy Hadapi Petaka di Gunung Merbabu
BACA JUGA:5 Pemeran Utama Film Horor Kuncen, dari Azela Putri hingga Cinta Brian!
6. Jajang C Noer (Lastri)
Jajang C. Noer dalam cuplikan trailer film Riba-Verona Films-YouTube
Jajang C Noer menjadi daya tarik tersendiri dari film Riba. Sebab, aktris legendaris itu sudah berkarier di dunia film sejak awal dekade 80-an. Dia juga berkali-kali masuk nominasi Festival Film Indonesia. Serta memenangkan dua di antaranya.
Jajang adalah putri Nazir Datuk Pamoentjak, salah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Sejak kecil, ia mencintai seni tari dan teater. Hingga bergabung dengan Teater Kecil pimpinan sutradara legendaris Arifin C Noer, yang kemudian menjadi suaminya.
Jajang sempat melanjutkan karya sang suami sebagai sutradara sinetron Bukan Perempuan Biasa. Sebelum akhirnya lebih aktif di depan layar. Konsistensinya membuat Jajang membintangi puluhan film.
Mulai dari Serangan Fajar (1981), Cintaku di Rumah Susun (1987), hingga Bibir Mer (1992) yang berbuah penghargaan. Di era modern, Jajang tetap aktif dengan membintangi Janji Joni (2005), Laskar Pelangi (2008), hingga Siksa Kubur (2024).