Barcelona jumpa Alaves, Flick minta Lamine Yamal lupakan laga lawan Chelsea. Foto: Flick menenangkan Lamine Yamal dalam laga LaLiga pekan lalu. -AFP-
Eksperimen Yamal sebagai gelandang serang memberi Barcelona alat baru. Dengan opsi tambahan itu, Hansi Flick bisa menggeser struktur permainan tanpa harus melakukan pergantian pemain.
Dalam beberapa fase pertandingan, Yamal tetap bisa melebar. Namun ketika Blaugrana (sebutan Barcelona) membutuhkan penetrasi lebih langsung ke kotak penalti atau sosok kreator di antara lini lawan, ia dapat bergerak ke tengah.
Dinamika semacam itu membuat lawan lebih sulit memprediksi jalur serangan Barca. Selain itu, perubahan posisi ini juga memiliki dimensi perkembangan individual.
Menempatkan Yamal di area yang lebih padat dan kompleks mendorongnya untuk mengembangkan aspek visi, pengambilan keputusan, dan kemampuan kombinasi cepat dengan para gelandang.
BACA JUGA:Barcelona Mulai Pulih, Optimisme Hansi Flick di Tengah Krisis Cedera dan Performa
BACA JUGA:Barcelona Pepet Nico Shlotterbeck, Dortmund Siap Lepas?
Jika ia mampu mengadaptasi diri dengan baik, Barcelona bisa memperoleh pemain yang tidak hanya cemerlang di sisi sayap, tetapi juga berbahaya sebagai gelandang serang modern. Fleksibel, kreatif, dan efisien dalam penyelesaian.
Potensi itu sejalan dengan kebutuhan klub yang ingin membangun tim dengan variasi serangan lebih kaya untuk bersaing di berbagai kompetisi.
Pada akhirnya, belum ada kepastian apakah perubahan posisi Lamine Yamal akan bersifat permanen. Namun, fakta bahwa Flick sudah berani bereksperimen pada pemain paling berbakat di skuad menunjukkan visi jangka panjang.
Bukan soal mengganti posisi sepenuhnya. Tetapi menambahkan lapisan baru dalam peran Yamal. Jika keberhasilan eksperimen ini terus berlanjut, dampaknya bisa menjadi penentu dalam perjalanan Barcelona musim ini. Mungkin juga dalam karier bintang mudanya. (*)