SURABAYA, HARIAN DISWAY - Para penggemar K-pop Surabaya memadati OMO Market x Livin' Fest pada Sabtu, 13 Desember 2025. Beragam tenant menawarkan merchandise K-pop buatan para fans.
Event ini bukan hanya sekedar bazar. Para pemilik UMKM lokal berkesempatan memperluas pasar mereka lewat acara yang dilengkapi aktivitas interaktif tersebut.
Ada kemudahan transaksi digital yang ditawarkan sebagai daya tarik dalam perhelatan itu. Menyasar anak-anak muda, kepraktisan menjadi konsep utama OMO Market.
“Aku tau event ini dari Instagram. Sebelumnya juga sudah pernah dengar soal OMO Market. Kebetulan aku lagi cari printilan K-pop, jadi sekalian mampir deh,” ujar Dwi Handayani kepada Harian Disway saat ditemui di lokasi.
BACA JUGA:Parade Hujan dan Yura Yunita Menggalaukan Surabaya di Livin Fest Music 2025
BACA JUGA:Livin’ Fest 2025 Surabaya 11-14 Desember: Hadirkan 400 UMKM, Konser Musik, dan Promo Besar Mandiri
Seperti Dwi, sebagian besar pengunjung muda mendapatkan informasi tentang OMO Market dari media sosial (medsos) atau teman.
Mereka datang ke event tersebut setelah sebelumnya iri dengan event serupa yang digelar di Jakarta. Para pelaku UMKM lokal, khususnya para penggemar K-pop, menganggap event itu ideal untuk menumbuhkan bisnis mereka.
Kesan positif langsung dirasakan sejak memasuki area bazar. Tata letak yang rapi dan suasana yang tertib membuat pengunjung leluasa menjelajah dari satu tenant ke tenant lainnya.
Bagi Dwi, hal yang paling berkesan adalah cara para tenant merchandise K-pop menyajikan dagangannya. Mereka memajang foto member K-pop boy group atau girl group seperti Seventeen, Cortis, NCT, Enhypen, dan IVE untuk menarik pengunjung.
TAMPILAN salah satu tenant yang menjajakan merchandise K-pop dalam OMO Market Sabtu, 13 Desember 2025. -Saffanah Indah Fitrizahrani-Harian Disway
BACA JUGA:Livin' Planet Libatkan Nasabah Bank Mandiri dalam Pelestarian Lingkungan
”Vibesnya kayak gabungan mini festival dan K-pop treasure hunt. Tiap sudut punya kejutan tersendiri,” ujarnya.
Dwi menambahkan bahwa dalam event tersebut, para pelaku UMKM bisa bertemu dan berbincang langsung dengan konsumen. Maka, kritik dan saran bisa disampaikan sekaligus.
Feedback dari konsumen menjadi hal yang penting pula bagi pelaku bisnis, selain branding dan penetrasi pasar. Kualitas dan kreativitas produk, rupanya juga menjadi perhatian penting konsumen.
“Aku cukup sering datang ke event market seperti ini. Sebelumnya aku juga pernah datang ke Livin’ Fest yang di Nice PIK 2 Jakarta. Menurut aku lebih lengkap tenant yang ini,” ujar Tsuroyyah Anjali.
DISPLAI barang-barang K-pop yang menarik perhatian pengunjung OMO Market x Livin' Fest di Surabaya. -Saffanah Indah Fitrizahrani-Harian Disway
BACA JUGA:Apresiasi K-Pop dan KTT APEC, Prabowo Bangun Hubungan Hangat dengan Presiden Korea Selatan
BACA JUGA:Jennie BLACKPINK Jadi Idol K-Pop Pertama yang Rilis Font Sendiri,
Menurut Anjali, event di Surabaya lebih tertata dan memudahkan, karena setiap lantai Grand City Exhibition berisi tenant menarik yang variatif. Sementara, yang di Jakarta, aksesnya terpisah-pisah tiap hall.
“Yang di Surabaya ada di satu gedung, aksesnya lebih mudah,” ujarnya. Menurut dia, desain di Surabaya banyak yang unik dan harganya terjangkau.
“Produk yang dijualkan di tiap tenant harganya masih ramah kantong, selain harganya yang cukup, kualitas nya juga tidak kalah bagus. Jadi dengan harga segitu dan mendapat kualitas yang baik, aku jadi merasa senang dan gak rugi membeli.”
Dwi dan Anjali berharap event seperti itu bisa diadakan kembali di tahun berikutnya dengan tenant yang lebih beragam. Mereka juga berharap event seperti itu bisa dinikmati semua kalangan umur.