Pemkot Surabaya Luncurkan Aplikasi Belanja Si-Boyo

Minggu 21-12-2025,15:01 WIB
Reporter : Edi Susilo
Editor : Mohamad Nur Khotib

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Pemkot meluncurkan aplikasi Si-Boyo. Sebuah platform belanja digital yang mengintegrasikan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) dengan para pelaku UMKM lokal.

Peluncuran aplikasi digital itu dilakukan di Jalan Tunjungan, Minggu pagi, 21 Desember 2025.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Surabaya Agus Imam Sonhaji menjabarkan, Si-Boyo bukan sekadar aplikasi belanja biasa. Ini adalah upaya "membumikan" Ekonomi Pancasila ke dalam layar ponsel warga.

"Basisnya adalah gotong royong. Meskipun digital, keberpihakan tetap kepada warga kecil, UMKM, dan ibu rumah tangga yang ingin mandiri secara ekonomi," ujar Agus. 

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Resmikan Sistem Parkir Non Tunai, Februari 2026 Berlaku Penuh

BACA JUGA:Livin’ Fest 2025 Surabaya 11-14 Desember: Hadirkan 400 UMKM, Konser Musik, dan Promo Besar Mandiri

Tak hanya UMKM, tapi juga masyarakat lebih luas. Misalnya, soal kurir pengantar pesanan dilakukan oleh tetangga sendiri, pemilik toko. 

Pemkot, kata Agus, sengaja tidak menggunakan jasa ekspedisi besar. Tentu agar dampak layanan digital ini langsung menyasar banyak warga. 

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Surabaya Febrina Kusumawati menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk menciptakan lapangan kerja baru di tingkat akar rumput.

"Kita optimalkan warga sekitar sebagai kurir. Jadi, masyarakat di sekitar koperasi mendapatkan pendapatan tambahan. Ini yang membedakan kita dengan platform sebelah," tegas Febrina.

Hingga saat ini sudah ada tujuh kelurahan pilot project yang terintegrasi dengan Si-Boyo. Yakni, KKMP Mojo, KKMP Kertajaya, KKMP Gunung Anyar, KKMP Jagir, KKMP Sumur Welut, KKMP Jajar Tunggal, dan KKMP Banyu Urip. 

BACA JUGA:Koperasi Desa Merah Putih, Mau Dibawa ke Mana?

BACA JUGA:Pasok LPG, Pertamina Dukung Koperasi Desa Merah Putih

Febrina menyebut, layanan terintegrasi ini akan diperluas hingga 153 kelurahan di Surabaya. ”Kami wajibkan seluruh kelurahan terintegrasi,” katanya. 

Untuk memastikan harga tetap kompetitif, Pemkot menyinergikan rantai pasok dari produsen tangan pertama dan didukung permodalan dari Bank Surya Artha Utama.

Kategori :