Ironisnya, Bremer sendiri baru saja pulih dari cedera dan mulai kembali mendapatkan menit bermain. Dengan absennya Rugani, opsi Juventus di lini belakang semakin terbatas.
Saat ini, Spalletti praktis hanya memiliki Bremer, Pierre Kalulu, dan Lloyd Kelly sebagai bek tengah senior murni untuk mengisi skema 3-4-2-1 andalannya.
BACA JUGA:Bologna vs Juventus 0-1, Juan Cabal Bawa Bianconeri Naik Peringkat
Dalam beberapa pekan terakhir, Teun Koopmeiners bahkan kerap diturunkan sebagai bek kiri dalam formasi tiga bek. Demi menambal keterbatasan stok pemain bertahan.
Francisco Conceicao merayakan golnya di Stadion Allianz, 21 Desember 2025. Ia dikabarkan cedera usai pertandingan tersebut. -Juventus Official-
Situasi itu jelas menjadi pekerjaan rumah besar bagi Spalletti. Jadwal padat Serie A dan ambisi Juventus untuk terus bersaing di papan atas menuntut konsistensi lini belakang, sesuatu yang sulit dicapai jika masalah cedera terus menghantui.
Tak hanya Rugani, Juventus juga menghadapi dua tanda tanya baru. Klub mengonfirmasi bahwa Francisco Conceicao dan Weston McKennie turut menjalani pemeriksaan medis pada Minggu, 21 Desember, sehari setelah kemenangan atas Roma.
Keduanya dilaporkan mengalami keluhan ringan, meski tidak tergolong cedera serius. “Francisco Conceicao dan Weston McKennie juga menjalani pemeriksaan, yang memastikan tidak ada cedera otot,” demikian pernyataan resmi Juventus, dilansir Football Italia.
BACA JUGA:Prediksi Skor Bologna vs Juventus: Kondisi Kedua Tim dan Perkiraan Line Up
BACA JUGA:Juventus Incar Marcelo Brozovic, Reuni Spalletti Jadi Kunci Transfer Januari 2026
Meski hasil tes cukup melegakan, kebugaran Conceicao dan McKennie tetap menjadi perhatian. Keduanya masih diragukan tampil sebagai starter saat Juventus menghadapi Pisa pada 27 Desember mendatang.
Weston McKennie bermain saat Juventus melawan AC Milan di laga keenam Serie A pada 4 Oktober 2025pa-@juventusfc-X
Conceicao baru saja mencetak gol penting ke gawang Roma. Sementara McKennie merupakan salah satu pemain kunci di lini tengah yang perannya sulit tergantikan.
Dengan kondisi skuad yang belum sepenuhnya ideal, laga melawan Pisa berpotensi menjadi ujian kedalaman tim Juventus.
Spalletti dituntut cermat mengelola rotasi dan kebugaran pemain agar performa tim tetap stabil. Sekaligus meminimalkan risiko cedera lanjutan.