Cerita dari Acara Mudik Bareng Gratis Jatim 2022

Cerita dari Acara Mudik Bareng Gratis Jatim 2022

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyapa penumpang mudik gratis.-Humas Pemprov Jatim-

Momen mudik Lebaran tahun ini kembali seperti sebelum pandemi Covid-19. Antusias masyarakat sangat tinggi. Sebab, sudah dua kali Lebaran sebelumnya mereka tak bisa pulang ke kampung halaman. Itu pula yang dirasakan oleh para peserta mudik bareng gratis bareng, pagi kemarin (28/4).

 

---

ANTUSIAME para awak bus tak kalah besar dengan para pemudik. Mereka sudah stand by di Frontage Jalan Ahmad Yani sejak Rabu (27) malam. mereka sudah memarkir bus dengan rapi di depan kantor Dinas Perhubungan Jawa Timur.

 

Pemandangan itu tak berubah sampai pagi, kemarin. Bus-bus itu datang dari 15 kabupaten/kota di Jatim. Berbagai macam bus dari perusahaan otobus (PO).

 

“Saya nyampai jam setengah dua pagi tadi,” ujar Nurizam Saputra, salah seorang sopir bus hijau bergambar panda itu. Ia datang berdua bersama kondekturnya dari Ponorogo. Bus bernopol N 70006 UE itu bersiap mengangkut penumpang ke kota reog.

 


Deretan bus di frontage road Jl A. Yani, Surabaya, siap mengantar pemudik ke kota tujuan (28/4/2022. -BOY Slamet-Harian Disway-

 

Kapasitasnya sebanyak 40 orang. Sudah full penumpang. Nurizam juga sudah memanaskan mesinnya sejak satu jam lalu. “Penumpang datang sejak jam tujuh tadi. Ini sudah penuh. Tinggal berangkat,” terangnya.

 

Waktu masih menunjukkan pukul 09.00 pagi. Deru suara mesin bus di frontage itu saling sahut-sahutan.Termasuk bus kombinasi biru putih yang disopiri oleh Siswanto. Sudah satu jam lalu mesin menyala.

 

Di dalam bus itu, penumpangnya juga penuh. Tujuannya ke Bojonegoro. Mereka berdatangan sejak pukul 07.00 pagi. Namun, Siswanto datang lebih awal tadi malam. Ia tiba di Surabaya sejak pukul 23.00 malam.

 

“Karena harus mengondisikan parkirnya dulu. Ditata bareng teman-teman lain biar rapi,” ungkapnya sambil memasukkan HP-nya ke box di samping kemudi.. Selain itu juga memasang spanduk banner bertulisan jurusan bus masing-masing.

 

Begitu juga Sumaji yang sudah memarkir busnya di Frontage Jalan Ahmad Yani itu sejak pukul 18.00 malam. Ia harus mengantre untuk ambil spanduk banner. Kemudian memasangnya di muka bus birunya itu.

 

Spanduk dengan latar putih itu bertulisan: Surabaya-Malang-Blitar. Pun sudah ada penumpang yang duduk menunggu di dalam bus. Ternyata tidak penuh. Hanya sekitar 14 orang.

 


PESERTA mudik bareng gratis melambaikan tangan saat bus berangkat. (28/4/2022).-Humas Pemprov Jatim-

 

Masing-masing juga turun di tujuan yang beda. Paling banyak turun di Blitar. “Yang ke Blitar hampir sepuluh orang. Lainnya ke daerah di Malang Selatan,” jelas Sumaji dari atas bus dengan kepalanya nongol di pintu.

 

Para sopir dan kondektur mengarahkan kepada setiap penumpang yang baru datang. Yakni untuk langsung menaiki bus sesuai dengan tujuan mereka masing-masing. Tidak ada yang berkeliaran di jalan.

 

Para penumpang itu pun langsung duduk menunggu di dalam bus. Mereka bebas memilih bus yang mana saja. Asal sesuai dengan tujuan kampung halaman. “Mau ke Blitar. Sudah lama gak pulang,” kata Moch. Yasin, salah seorang peserta mudik gratis.

 

Yasin bekerja sebagai buruh pabrik di Surabaya. Kali terakhir pulang tahun lalu. Namun, bukan saat lebaran. Melainkan saat ada hajat keluarga di Wlingi, Blitar.

 

Lelaki bujang itu pun girang karena lebaran tahun ini bisa merasakan mudik lagi. Meski baru kali pertama menjajal program mudik gratis. “Yang bikin kangen itu momen perjalanannya seperti ini. Sudah lama gak ngerasain begini,” ucapnya dengan wajah sumringah.

 

Sementara, di deretan belakang bus Sumaji, masih ada tiga bus. Para sopir dan kondekturnya masih nongkrong di luar. Salah satunya, Khanifa, sedang duduk di bagasi samping bus yang terbuka.

 

Ia datang dari Pacitan selepas isya’. Sudah terparkir rapi dan terpasang spanduk banner sejak pukul 20.00 malam. Namun, ternyata ia tak kebagian penumpang. Tempat duduk penumpang itu kosong melompong.

 


Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyapa peserta mudik bareng gratis.-Humas Pemprov Jatim-

 

Nasib serupa juga dialami kawannya, Djamaludin, yang memarkir di belakang bus hijaunya itu. Sama-sama datang dari Pacitan. Juga sama tanpa penumpang. “Ternyata gak kebagian. Ya sudah. Itu satu lagi (bus) dari Ngawi juga kosong,” ucap Khanifa dengan enteng, sambil menunjuk bus putih di belakangnya.

 

Rombongan bus itu diberangkatkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Persis dari depan kantor Dishub Jatim. Khofifah menenteng bendera hitam putih seperti papan catur.

 

Begitu gubernur melambaikan bendera, satu bus langsung tancap gas. Dimulai dengan 6 rombongan bus. Masing-masing jurusan Ponorogo, Pacitan, dan Madiun. Bus itu pun berangkat dengan membunyikan klakson.

 

Kemudian disusul puluhan bus dengan jurusan yang berbeda. Juga dengan diiringi bunyi klakson. Meriah seolah seperti ada festival bus. Para pemudik pun melambaikan tangan ke orang-orang di luar. Menandakan salam jumpa di kampung halaman. (Mohamad Nur Khotib)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: