Pemkot Minta Gubernur Bantu Perbaiki Gelora Bung Tomo

Pemkot Minta Gubernur Bantu Perbaiki Gelora Bung Tomo

Kemegahan Gelora Bung Tomo yang masih membutuhkan sentuhan perbaikan di dalamnya.-Boy Slamet-Harian Disway-

GELORA Bung Tomo bakal dipenuhi penonton untuk kali pertama selama pandemi pada 22 Mei nanti. Persebaya bakal menjamu Persis Solo dalam peringatan HUT Surabaya ke-729. Masalahnya, perbaikan GBT belum tuntas 100 persen.

Pemkot mempercepat proses perbaikan stadion yang juga disiapkan untuk Piala Dunia U-20. Kalau tidak molor lagi, kejuaraan digelar tahun depan. Kini, pemkot butuh banyak anggaran untuk menuntaskan revitalisasi yang dimulai sejak 2019 itu. “Ini sedang diusulkan minta bantuan pemprov,” ujar Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKPP) Iman Krestian kemarin (28/4).

 

Keuangan pemkot Surabaya memang sudah membaik seiring menurunnya kasus Covid-19 dua bulan terakhir. Namun krisis anggaran belum sepenuhnya sirna. Oleh sebab itu, pemkot berharap mendapat bantuan dari Pemprov Jatim untuk mempercepat perbaikan GBT.

 

Pemkot Surabaya sudah melelang pembelian genset dan pembangunan pagar stadion 7 Maret lalu. Namun proses lelang gagal setelah Presiden Joko Widodo mengeluarkan Inpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri. 

 

Pemerintah daerah harus mengalokasikan 40 persen belanja APBD-nya dari produk dalam negeri. Masalahnya genset ukuran besar yang dibutuhkan itu harus impor. Keberadaannya dibutuhkan karena lampu stadion sudah ditingkatkan sebesar 2.850 lux. Genset lama tidak kuat dan sering mati.

 

Iman sudah meminta solusi ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Mereka tidak memberikan solusi tegas karena aturannya ambigu. “Kementerian menekankan bahwa aturan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) itu hanya pada material inti saja. Tapi yang impor (genset, Red) tetap dijalankan meski ada aturan TKDN itu,” ujar arsitek lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tersebut.

 

Material inti genset tersebut harus didatangkan sepenuhnya dari luar negeri. Karena pemkot sudah dikejar waktu, rencananya bakal ada tender ulang. Tetap harus impor. Total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 7 miliar.

 

Pemkot masih punya banyak PR untuk GBT. Terutama kamar mandi di bawah tribun penonton. Sebanyak 144 keran hilang, 6 wastafel rusak, 30 toilet rusak, 201 urinal hilang, dan masih banyak lagi yang harus diperbaiki. Mereka berharap pemprov bisa membantu perbaikan tersebut.

 

“Kami sudah bikin list-nya. Cuma butuh effort besar untuk proses perbaikannya,” kata Iman.  Maklum, GBT yang diresmikan pada 6 Agustus 2010 itu jarang tersentuh perbaikan. Proses revitalisasi total juga sempat terkendala pandemi. Uang pemkot banyak dihemat dan tersedot untuk penanganan Covid-19. (Salman Muhiddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: