Gagal Dapatkan Luc Castaignos, Persebaya Bidik ke Jefferson Assis

SURABAYA, DISWAY - Persebaya masih kesulitan mendapatkan striker asing. Perburuan pada Luc Castaignos gagal. Mantan pemain Inter Milan itu kabarnya secara nilai kontrak sudah tidak ada masalah. Hanya saja masalah keluarga yang menyebabkan Luc Castaignos gagal merapat ke Persebaya.

Kabarnya Luc Castaignos tak bisa bergabung Persebaya karena masalah bayinya. Ia tidak memungkinkan membawa bayinya menempuh perjalanan jauh. Padahal keluarganya ingin mengikuti Luc Castaignos tinggal di Indonesia.

Gagal mendapatkan Luc Castaignos, Persebaya sebenarnya punya dua stok pemain incaran lain. Satu nama yang sedang mengerucut kini pada Jefferson Assis. Nama lengkapnya Jefferson Mateus de Assis Estacio.

Pemain asal Brasil itu kini bermain di Gzira United, di Liga 1 Malta. Liga yang pernah dijajaki dua pemain asing Persebaya musim 2021/2022, yakni Taisei Marukawa dan Jose Wilkson.

Sudah lama Jefferson Assis bermain di Liga Malta. Sejak musim 2017. Ia sempat mendapatkan kontrak panjang dari Sliema Wander. Sebelum akhirnya dipinjam-pinjamkan dan terakhir membela Gzira United.

Di Gzira United pun pada musim 2020-2021, Jefferson Assis sempat dipinjamkan ke Uni Emirat Arab, Fujairah SC. Secara statistik Jefferson Assis terbilang oke.

Di musim 2021-2022 misalnya, ketika bermain untuk Gzira United, Jefferson Assis bermain total 31 kali dengan catatan gol 13. Plus enam assist. Ia nyaris selalu mendapatkan waktu bermain penuh di klub tersebut.

Manajer Persebaya Yahya Alkatiri tak mau berkomentar terkait Jefferson Assis. Ia hanya membenarkan Persebaya kini masih pendekatan dengan striker asing setelah gagal mendapatkan Luc Castaignos.

"Kami sejak awal memang punya daftar pemain buruan. Jadi ketika gagal satu tinggal berkomunikasi dengan pemain lainnya," kata Yahya. Dengan begitu, kata Yahya, Persebaya tak akan kalut ketika pemain bidikannya gagal. "Saya yakin tetap on the track, akhir Mei ini semua pemain asing tuntas," pungkas pria yang membawa Persebaya U-20 juara Elite Pro Academy (EPA) itu.(*)

Sumber: harian disway