Pembuktian Kapasitas Simone Inzaghi
JIKA Filippo Inzaghi adalah pahlawan AC Milan, adiknya –Simone Inzaghi– merupakan legenda hidup Lazio. Sosok 45 tahun itu mengabdi selama lebih dari dua dasawarsa di klub yang berbasis di Roma tersebut. Simone melakoni dua peran yang berbeda. Ia menjadi penyerang, lalu bertindak sebagai juru taktik di skuad berjuluk Biancoceleste tersebut.
Simone tiba di Lazio pada musim panas 1999. Ia menghabiskan sebelas tahun kariernya sebagai penyerang di tim itu. Berbeda dengan sang kakak, Simone bukan pemain utama di Lazio. Tak mengherankan jika alumnus tim muda Piacenza tersebut mencetak 55 gol dari total 196 pertandingan bersama rival sekota AS Roma itu.
Tak lama setelah pensiun pada 2010, Simone mengemban tugas sebagai nakhoda di tim muda Lazio. Rupanya hokinya memang di dunia kepelatihan. Kariernya terus naik. Enam tahun setelahnya, Simone naik pangkat ke tim utama. Ia menjadi pelatih permanen Lazio, menggantikan Marcelo Bielsa. Arsitek asal Argentina itu mundur sepekan sebelum kickoff Serie A musim 2016/2017.
Selama lima musim sebagai pelatih Lazio, Simone total memberikan satu gelar Coppa Italia musim 2018/2019 serta dua trofi Supercoppa Italiana pada 2017 dan 2019. Tiga gelar tersebut menjadi bukti bahwa Simone adalah pelatih berbakat di Serie A. Ia mengembalikan Lazio sebagai salah satu tim kuda hitam. Simone patut diapresiasi. Sebab, ia tidak belanja pemain mahal untuk menjadikan Lazio perkasa lagi.
Simone juga berhasil membuat pemain yang semula meredup bisa kembali bersinar. Ciro Immobile, Lucas Leiva, Luis Alberto, Joaquin Correa, dan Francesco Acerbi adalah contoh keberhasilan Simone di bursa transfer. Dibeli dengan banderol murah, bahkan kurang dari 20 juta euro, para pemain tersebut menjadi sosok yang tak tergantikan di Lazio selama periode kepelatihannya.
Kecerdikan Simone membuat Inter Milan kepincut. Mereka menunjukknya sebagai suksesor Antonio Conte. Ia meneken kontrak berdurasi dua musim pada awal Juni lalu. Menukangi tim berjuluk La Beneamata akan menjadi tantangan berat untuk Simone. Apalagi, Conte meninggalkan warisan prestise, yakni juara Serie A. Inter harus melakukan segala cara untuk mempertahankan gelar tersebut.
Itu akan menjadi musim yang menantang untuk Inter dan Simone. Juventus sebagai pesaing utama sudah berbenah diri dengan merekrut Manuel Locatelli. Pun demikian dengan AC Milan yang cukup agresif di bursa transfer musim panas ini. Sedangkan Inter justru kehilangan dua pemain andalannya, yaitu Romelu Lukaku dan Achraf Hakimi. Sebagai gantinya, mereka mendatangkan Edin Dzeko dan Denzel Dumfries.
Era baru Inter dengan Simone Inzaghi sebagai pelatih anyar akan dimulai hari ini (21/8). Sang juara bertahan bersua Genoa di San Siro, kickoff pukul 23.30 WIB. ”Kami akan melakukan segalanya untuk mempertahankan scudetto. Selain itu, kami ingin tampil lebih baik di Liga Champions dan berhasil melewati babak penyisihan grup,” tegas Simone. (Muhammad Syafaruddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: