Konsisten, Bukan Sekadar untuk Mengubah Citra

Saat oksigen sudah kembali tersedia, Cak Cong langsung menghubungi satu per satu orang yang menitipkan tabungnya. Namun, ada satu orang yang bikin Cak Cong nelangsa. “Pas saya kabari kalau oksigen sudah tersedia, lha kok ternyata pasiennya sudah meninggal. Kami kaget. Jujur, aku nelongso banget,” kenangnya.

Setiap orang yang mengisi oksigen juga mendapat bantuan sembako dari gerakan lumbung pangan GN 27.

Dana untuk aktivitas sosial itu selama ini dihimpun dari sayap-sayap GN 27, yang disebut ada di seluruh Indonesia. Dari Aceh sampai Papua. “Mereka bergerak atas kesadaran sendiri. Gak ada perintah apapun dari yang di sini. Paling kami cuma koordinasi saja,” ujar pria berambut sebahu itu.

Tugas kemanusiaan kali pertama dilakukan BDRT pada 2018 lalu. Saat kota Palu dihantam gempa dan tsunami. Ketika itu BDRT menggalang dana. Mengirim puluhan anggotanya untuk bergabung dengan Tim SAR. Dari situlah semangat berbagi kebaikan terus tumbuh. Termasuk ketika terjadi bencana gempa di Lombok. 

Cak Cong memperjelas bahwa yang dilakukan oleh arek-arek GN 27 memang berangkat dari nurani. Tujuan utamanya tidak untuk mengubah stigma negatif yang selama ini melekat pada Bonek.

Menurut Cak Cong, pandangan umum yang kurang enak soal Bonek sudah tak perlu digubris lagi. Tekad arek-arek GN27 sudah bulat. Toh, kata Cak Cong, waktu yang bakal menjawab semuanya.

Baik GN 27 maupun BDRT selama ini siap berkolaborasi dengan siapapun dalam menjalankan tugas kemanusiaan. Asal tidak dengan lembaga-lembaga yang berafiliasi politik. Misalnya, dengan partai politik atau seseorang yang memiliki kepentingan politik praktis. Begitu prinsip mereka. “Kalau yang sama bermuatan politik, maaf, teman-teman tidak bisa,” jelasnya. (Mohamad Nur Khotib)

Sumber: