Fadli Gagal Raih Medali

Fadli Gagal Raih Medali

PERJUANGAN Muhammad Fadli Imammuddin di Paralympic Games telah berakhir. Satu-satunya wakil Indonesia di cabang olahraga balap sepeda itu gagal membawa pulang medali dari multievent yang berlangsung di Tokyo, Jepang. Meski demikian, Fadli mengaku bangga bisa menjalani debut di Paralympic Games.

Fadli telah melakukan persiapan serius demi tampil bagus di Paralympic Games. Ia menjalani pemusatan latihan di Surakarta sejak Oktober 2020. Latihannya dikombinasikan antara indoor dan outdoor. Intensitas latihannya meningkat sejak Juli. Kurang lebih sebulan sebelum tampil di Paralympic Games di Tokyo.

Fadli tampil di dua nomor di ajang itu. Pertama, ia berlomba di kategori C4-C5 di nomor time trial 1.000 meter. Fadli finis di urutan ke-17 dalam balapan yang berlangsung di Izu Velodrome Kamis (26/8). Pembalap 37 tahun tersebut mencatat waktu 1 menit 10,423 detik. Fadli terpaut 8,886 detik dari Alfonso Cabello.

Rider asal Spanyol itu menjadi yang tercepat dengan waktu 1 menit 1,557 detik. Posisi kedua ditempati Jody Cundy (Britania Raya) dengan 1 menit 1,847 detik. Tempat ketiga menjadi milik Jozef Metelka asal Slovakia dengan catatan waktu 1 menit 4.786 detik.

"Fadli mampu memperbaiki catatan waktu terbaiknya. Ia telah melakukan persiapan yang matang dan telah menunjukkan penampilan terbaik," kata Fadilah Umar, pelatih Fadli.

Setelah gagal di lomba pertama, Fadli membidik medali di kesempatan kedua. Mantan pembalap Moto 2 tersebut tampil di kategori C4 nomor 4000 meter individual pursuit. Menurut Fadilah, itu merupakan nomor spesialis Fadli. Apalagi, pesaing terberat, Jody Cundy asal Britania Raya, dipastikan tidak turun di disiplin tersebut.

Sayang, Fadli kembali gigit jari. Ia hanya menghuni posisi keenam pada babak kualifikasi. Fadli membukukan catatan waktu 4 menit 50.393 detik. Hasil itu membuat pembalap kelahiran Bogor tersebut gagal lolos ke final. Jozef Metelka (Slovakia) merebut medali emas. Medali perak disabet Carol-Eduard Novak asal Rumania. Diego German Duenas dari Kolombia merebut perunggu.

Gagal mendapatkan medali tidak membuatnya kecewa. Sebaliknya, Fadli sangat bangga lantaran mewakili Indonesia di ajang Paralympic Games di Tokyo. Menurutnya, tampil di ajang itu merupakan mimpi besar yang menjadi kenyataan.

”Kita ini sebenarnya sudah melakukan improve sekitar sembilan detik dari Kejuaraan Dunia di Milton Canada tahun lalu. Tapi, mereka juga improve rata-rata sembilan detik. Sebenarnya yang kita butuhkan itu loncatan. Lebih dari sekadar improve buat Paralympic Games 2024," tulis Fadli dalam laman media sosialnya. (Muhammad Syafaruddin) 

Sumber: