Heboh Buah Zakar di Kantor KPI
MS mengaku stres berat (disebut depresi). Maka, 8 Juli 2017 ia periksa ke RS Pelni Petamburan, Jakarta Barat (ia nyatakan, siap bukti tanda bayar RS). Setelah diperiksa endoskopi, hasilnya: MS mengalami hipersekresi cairan lambung.
Ia diwawancarai dokter, karena penyebab hipersekresi biasanya akibat depresi. Ia ceritakan semuanya. Kemudian, disarankan dokter, periksa ke psikiater RS Sumber Waras, Tomang, Jakarta Barat. ”Saya ke sana. Diberi banyak obat penenang,” kata MS.
Pada 11 Agustus 2017 MS melapor ke Komnas HAM. Komnas menyarankan MS lapor ke polisi, lagi. MS mengaku, percuma lapor polisi, sudah tak ditanggapi.
Dikonfirmasi pers, Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan: "Yang bersangkutan (MS) mengadu ke Komnas HAM via e-mail sekira Agustus atau September 2017. Dari analisis aduan, korban disarankan untuk melapor ke polisi, karena ada indikasi perbuatan pidana.”
Pada 2020, MS mengaku lapor ke Polsek Gambir lagi. Tapi sia-sia. "Petugas tidak menganggap cerita saya. Petugas malah mengatakan, ’Begini saja, Pak, mana nomor orang yang melecehkan Bapak, biar saya telepon orangnya’,” kata MS. Maksud polisi, mendamaikan via telepon.
Sebaliknya, MS berharap polisi mengusutnya. Jika pelaku ditelepon polisi begitu, MS takut para pelaku bakal ngamuk kepadanya.
"Saya tidak ingin mediasi. Saya takut jadi korban balas dendam mereka. Saya ingin polisi mengusutnya," kata MS.
Kapolsek Gambir AKBP Kade Budiyarta dikonfirmasi banyak wartawan. Tapi, konfirmasi belum berhasil. ”Sejak pagi, Kapolsek tidak bisa kami hubungi,” tulis media massa CNN Indonesia kemarin.
Bagaimana sih kondisi kantor KPI pusat sehingga terjadi pelecehan seks serius begitu?
Komisioner KPI Yuliandre Darwis kepada penulis menjawab pertanyaan tersebut: ”Seperti pernah Anda lihat, ruang kerja kami terbuka, tanpa sekat.”
Kantor KPI Pusat di Jalan Djuanda No 36, Jakarta Pusat. Hanya ratusan meter jaraknya dengan Istana Negara. Kondisi penataan ruang kerja modern. Meja-meja kerja ditata, tanpa sekat. Antar pegawai bisa saling melihat.
Hanya ruang kerja unsur pimpinan di dalam ruang. Antara lain, ruang kerja ketua, wakil, dan para komisioner. ”Saya di ruangan tersendiri. Tidak sempat menyaksikan gerak-gerik mereka di ruang tanpa sekat,” kata Yuliandre.
Dalam perkembangannya, kemarin petang Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan kepada pers, pihaknya tidak pernah menerima laporan korban, sampai kasus ini menghebohkan.
"Keterangan awal pertama, korban tidak pernah buat rilis tersebut," kata Kombes Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta.
Polisi telah mendatangi kediaman MS untuk dimintai keterangan. Dalam keterangannya, MS membantah pernah membuat rilis yang tersebar luas sejak Rabu (1/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: