Siapa Manusia Pertama di Bumi?

Siapa Manusia Pertama di Bumi?

Misalnya, ayat-ayat yang mengatakan bahwa Adam diciptakan dari tanah. Lantas, dibangun kesimpulan, berarti Adam adalah manusia pertama. Sebab, dia bukan diciptakan di dalam rahim seperti keturunannya. Melainkan, langsung dari tanah yang dibentuk seperti boneka manusia. Kemudian, diucapi ”Kun fayakun”. Seketika menjadi manusia dewasa.

Ayat berikut ini adalah salah satunya:

Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: Kun (Jadilah), maka jadilah dia (seorang manusia).” (Q.S. Ali Imran: 59)

Namun, ayat semacam itu justru memantik diskusi hangat. Sebab, penciptaan Adam dari tanah dan melalui proses ”Kun fayakun” itu justru dianalogikan dengan penciptaan Isa. Yang diciptakan Allah melalui rahim ibunya. Sehingga, memunculkan analogi kemiripan antara keduanya. Meskipun tidak sama persis.

Cobalah perhatikan. Ayat itu mengatakan, penciptaan Isa seperti penciptaan Adam. Yakni, dalam dua hal. Yang pertama, bahan bakunya dari ”turob” alias tanah. Dan yang kedua, prosesnya adalah ”Kun fayakun”.

Jadi, Isa maupun Adam, keduanya memiliki ”bahan baku” dan ”proses” yang sama. Sama-sama dari ”tanah”. Dan sama-sama diucapi ”Kun fayakun”. Namun, kenapa kesimpulannya menjadi berbeda?

Adam disimpulkan sebagai manusia pertama. Karena terbuat dari ”tanah” melalui proses ”Kun fayakun”. Sedangkan Isa tidak disimpulkan sebagai manusia pertama meski juga terbuat dari ”tanah” dan diucapi ”Kun fayakun”. Tentu, itu menjadi bahan kajian yang kontroversial.

Apalagi, ternyata banyak ayat Al-Qur’an yang menginformasikan bahwa yang diciptakan dari tanah itu bukan hanya Adam. Melainkan semua manusia, memang diciptakan dari tanah. Adam dari tanah. Isa dari tanah. Semua manusia pun dari tanah.

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kalian dari tanah, kemudian tiba-tiba kalian (menjadi) manusia yang berkembang biak.” (Q.S. Rum: 20)

Artinya, tidak berarti ketika Al-Qur’an menyatakan seorang manusia diciptakan dari tanah, lantas bisa disimpulkan bahwa dia adalah manusia pertama di planet Bumi. Terlalu umum.

Demikian pula ketika dikatakan dia diciptakan melalui proses ”Kun fayakun”. Juga tidak bisa serta-merta disimpulkan bahwa dia diciptakan secara langsung dan seketika, sebagai makhluk pertama.

Sebab, ternyata Allah pun menginformasikan dalam banyak ayat, bahwa setiap kali menciptakan apa saja dan siapa saja, memang Dia mengatakan ”Kun fayakun”.

Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka Dia hanya mengatakan kepadanya: Kun fayakun (Jadilah! Lalu jadilah dia).” (Q.S. Al Baqarah: 117)

Dengan demikian, kesimpulan bahwa Adam adalah manusia pertama di planet Bumi menjadi kontroversial. Debatable. Bisa diperdebatkan. Dan bisa menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang berbeda.

Dan, lantas membutuhkan kajian yang panjang. Yang komprehensif. Dengan melibatkan rujukan lain. Misalnya, dari hadis. Sejarah. Dan, data-data saintifik. Yang ditemukan para peneliti, sebagai fakta sejarah munculnya makhluk bernama manusia di planet Bumi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: