Meng Wanzhou dan Diplomasi Sandera
MENG Wanzhou disambut bak pahlawan saat tiba di Bandara Internasional Bao’an, Shenzhen, Tiongkok, Sabtu (25/9). Dia—atau kasusnyi-memang membuktikan sesuatu. Bahwa ’’diplomasi sandera’’ yang dipraktikkan Tiongkok benar-benar cespleng.
Tentu, istilah diplomasi sandera itu dipakai oleh pengamat-pengamat Barat. Bahwa Tiongkok sengaja menahan dua warga Kanada (plus menjatuhkan hukuman mati pada satu warga Kanada yang sudah ditahan sejak 2014) setelah Meng ditangkap di Bandara Vancouver, Kanada, pada 1 Desember 2018.
Faktanya, Meng akhirnya bebas pada Jumat (24/9). Begitu juga Michael Kovrig dan Michael Spavor, dua warga Kanada itu. Mereka sama-sama sudah pulang.
’’Sebagai orang biasa, saya tidak bisa mendapatkan kebebasan tanpa dukungan negara dan rakyat Tiongkok yang saya cintai,’’ kata Meng setelah mendarat. Para suporter yang memenuhi bandara itu pun bersorak-sorai. Mereka menyanyikan lagu-lagu nasional Tiongkok. Beberapa orang meneriakkan nama Meng. Beberapa lagi berseru, ’’Jia you, Huawei…!’’ (Doan Widhiandono)
SUPORTER WENG WANZHOU menunggu kedatangan anak Ren Zhengfei, pendiri Huawei, di Bandara Internasional Bao’an, Shenzhen, Sabtu (25/9) malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: