Cinta
CINTA Laura Khiel atau lebih ngetop disebut Cinta Laura saja. Kalau publik ditanya apa yang mereka tahu mengenai artis blasteran itu, pasti akan menjawab aksennyi yang unik, karena suka berbicara cadel dengan bahasa gado-gado Inggris dan Indonesia.
Wajah indo dan bicara cadel campuran dua bahasa menjadi trademark Cinta Laura. Dengan dua modal itu, dia menjadi salah seorang selebritas yang cukup dikenal di Indonesia. Dua modal itu –tampang indo dan bahasa Inggris– memang gampang sekali memukau publik penggemar budaya pop.
Tidak banyak karya Cinta Laura yang benar-benar masuk kategori berkualitas. Lagu-lagunyi biasa-biasa saja, tidak ada yang benar-benar menjadi top hit. Salah satu lagu terbarunyi adalah Guardian Angel. Film-filmnyi juga biasa-biasa saja. Beberapa waktu belakangan ini dia dikabarkan menjajal peruntungan berkarier di Hollywood. Salah satu film terbaru yang dibintangi adalah Target.
Aksennyi yang cadel menjadi bahan tertawaan dan bahan bully-an oleh banyak orang. Banyak yang mencibir gaya cadel itu. Banyak pula yang suka. Buktinya, sampai sekarang, di usia yang 28 tahun, Cinta masih cukup dikenal.
Ia mengaku trauma karena banyak dirundung soal aksennyi itu. Namun, karena sudah terbiasa hidup di Barat, dia mengaku tidak ambil pusing dengan ulah para hater tersebut. Dia mengatakan akan menjawab rundungan itu dengan tetap berkarya untuk membuktikan bahwa dia punya kemampuan. Bagi Cinta, para hater tersebut justru membuat namanyi makin dikenal. ”Haters make me famous.” Mungkin begitu pikirnyi.
Gaya cadel Cinta banyak dijadikan bahan parodi yang beredar di aplikasi TikTok. Kalau dikumpulkan, jumlahnya bisa belasan. Salah satu yang paling banyak beredar adalah parodi Cinta yang sedang diwawancarai seorang reporter infotainment.
Dalam versi asli, Cinta mengatakan bahwa banyak yang salah sangka terhadap dirinyi. Banyak orang mengira dia hanya jual tampang bule dan aksen Inggris. ”They think that I’m a kind of a bimbo….” katanyi dengan aksen Inggris Amerika Serikat yang kental.
Beberapa hari ini Cinta viral lagi, karena unggahan di akun Instagram-nyi banyak ditonton orang dan banyak dibagikan di berbagai grup pertemanan WhatsApp. Kali ini Cinta tidak sedang diwawancarai reporter infotainment. Kali ini Cinta tampil serius di acara penting di depan sejumlah menteri dan pejabat negara.
Cinta menjadi pembicara tunggal dalam launching program ”Moderasi Beragama” yang diadakan Departemen Agama (22/9). Ada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Mendikbudristek Nadiem Makarim di acara itu.
Dalam video berdurasi 9 menit 48 detik tersebut, Cinta tidak bicara soal karier atau soal film terbarunyi. Beda dari trademark-nyi selama ini, kali ini Cinta berbicara mengenai toleransi beragama, moderasi beragama, keberagaman, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Tidak ada ungkapan-ungkapan cadel yang biasa dipamerkan di berbagai acara infotainment. Cinta berusaha berbicara dengan bahasa Indonesia yang benar, dan ternyata bisa, meskipun itu dilakukan dengan membaca teks.
Beberapa ungkapan bahasa Inggris tentu masih muncul dari Cinta. Ketika mengutip filsuf Prancis Rene Descartes, Cinta memakai bahasa Inggris. ”Man is finite and God is infinite,” kata Cinta menirukan Descartes.
Apakah Cinta tahu dan paham mengenai Descartes? Mungkin saja. Atau setidaknya begitu menurut pengakuannyi. Di awal pidato, Cinta bercerita bahwa dia berkuliah di jurusan psikologi dan sastra Jerman serta belajar filsafat. Karena itu, mungkin dia pernah membaca Descartes.
Descartes adalaf filsuf yang banyak dikenal karena ungkapannya, ”Cogito ergo sum”. Ungkapan itu diterjemahkan dalam bahasa Inggris ”I think therefore I am” atau ”You are what you think”. Dalam bahasa Indonesia, ”Saya berpikir karena itu saya ada”. Eksistensi manusia ditentukan pikirannya. Kira-kira begitu inti pemikiran Descartes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: