Juanda Dibuka, RSLI Siaga

Juanda Dibuka, RSLI Siaga

AKTIVITAS di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda lengang tiga pekan belakangan. Penerbangan internasional ditutup sementara. Gerbang masuk Indonesia hanya Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta dan Bandara Sam Ratulangi di Manado.

Pemerintah akan membuka gerbang lainnya: Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada 14 Oktober. Pihak bandara sudah menggelar simulasi Sabtu (9/10).

Penumpang Garuda Indonesia GA 871 mengikuti simulasi itu di area kedatangan. Suhu badan 90 orang diperiksa. Mereka lalu mengikuti tes PCR. Setelah urusan imigrasi, bagasi, dan bea cukai tuntas, mereka diantar ke hotel karantina.

Informasinya, penerbangan internasional juga dibuka di Bandara Juanda bulan ini.  Kabar itu juga menyebar ke lingkungan Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI).

Jika pekerja migran Indonesia (PMI) diizinkan mendarat di Juanda, RSLI harus siap-siap menerima pasien baru. ”Kayaknya kabar itu benar. Besok (hari ini, Red) seorang Dirjen akan ke RSLI,” ujar Ketua Relawan Pendamping Keluarga Pasien Covid-19 RSLI Radian Jadid kemarin (10/10).

Dirjen kementerian apa? Jadid belum bisa memastikan. Yang jelas, rencana pembukaan Bandara Juanda sudah dipersiapkan.

RSLI menyiapkan ruang isolasinya. Peralatan olahraga, obat-obatan, kamar mandi, hingga klinik sudah siap pakai lagi.

Semenjak penerbangan internasional Juanda ditutup, RSLI tidak mendapat pasien sama sekali. RS darurat itu nol pasien sejak 1 Oktober. Petugas bisa mengatur napas. Tenaga kesehatan menerapkan jadwal piket. Tidak perlu masuk semuanya.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jatim dr Erwin Astha Triyono mengatakan, rencana pembukaan Juanda sudah dibicarakan. Gubernur Khofifah Indar Parawansa sudah menyepakati bahwa urusan bandara akan diserahkan sepenuhnya ke pusat. ”Termasuk anggaran, tenaga, dan sistem. Kami mengikuti,” kata mantan Dirut RSLI tersebut.

Pemerintah pusat akan menerjunkan tim asesmen. Jika semua aspek dinyatakan siap, Juanda bakal jadi gerbang baru untuk penerbangan internasional. ”Tapi, intinya, jangan buru-buru dibuka sebelum asesmen turun,” kata arek Wonokromo itu.

Asesmen akan lebih ketat daripada sebelumnya. Hotel juga harus dipersiapkan untuk menampung turis asing. Rencananya, kamar hotel hanya bisa diisi dua orang. Atau bahkan satu kamar satu orang. 

Humas PT Angkasa Pura I Juanda Yuristo Ardi Hanggoro mengatakan, pembukaan penerbangan internasional belum final. Semua stakeholder masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat. ”Langsung dipimpin tim Menko Marinves,” ujar Yuristo. (Salman Muhiddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: