Tunggu Jadwal Umrah, Biro Perjalanan Minta Booster

Tunggu Jadwal Umrah, Biro Perjalanan Minta Booster

UMRAH akan dibuka dalam waktu dekat. Arab Saudi sudah mengizinkan Indonesia mengirim jamaah umrah. Sekarang para pengusaha biro perjalanan umrah masih menuggu regulasi dari pemerintah.

Kasi Haji dan Umrah Kemenag Surabaya Gantarman mengatakan, pihaknya belum tahu pasti aturan umrah. Apalagi di masa pandemi ini. Ada beberapa hal yang ia soroti. Misalnya, syarat jenis vaksin bagi jamaah. Juga, karantina yang dilakukan saat tiba di Arab Saudi maupun di Indonesia.

Menurut Gantarman, dua hal itu menjadi masalah. Kabarnya hanya merek vaksin tertentu yang diizinkan pemerintah Arab Saudi. ”Tapi, itu kan masih isu. Tunggu aturan dari Kemenag, ya,” katanya.

Meski demikian, Gantarman menyambut baik dibukanya kembali umrah. Sebab, itu bisa menjadi sinyal hijau untuk jamaah haji. Bila kasus Covid-19 tidak kembali naik, mungkin haji bakal dibuka tahun depan. Maklum, sudah dua tahun ibadah haji tidak kunjung buka. Akibatnya, antrean haji makin panjang.

Wakil Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Bungsu Sumawijaya mengatakan, mungkin biaya umrah akan meningkat. Sebab, para jamaah harus menanggung tambahan hari selama karantina. Kabar yang ia dengar, jamaah wajib dikarantina di Indonesia selama lima hari. Karantina itu dilaksanakan ketika jamaah pulang.

Menurut Bungsu, karantina selama lima hari cukup menelan biaya yang banyak. Sedangkan aturan karantina di Arab Saudi, ia belum tahu pasti. Yang jelas, untuk karantina, setidaknya biayanya membengkak hingga 30 persen.

Selain itu, Bungsu minta agar permasalahan jenis vaksin untuk umrah segera diselesaikan. Ia mendengar kabar bahwa untuk orang yang sudah divaksin dari Sinovac diperbolehkan umrah. Asalkan, sudah mendapatkan dosis ketiga. ”Yang bisa menyediakan itu hanya pemerintah. Kami berharap pemerintah segera turun tangan,” ungkapnya.

Bungsu tidak mempermasalahkan bila vaksin booster harus berbayar. Menurutnya, semua jamaah umrah pasti mampu membeli vaksin. Apalagi, umrah merupakan ibadah yang diperuntukkan orang mampu. Pun tidak diwajibkan untuk seluruh umat Islam.

Lalu, kapan jadwal pemberangkatan umrah? Bungsu juga belum tahu pasti. Begitu juga dengan jumlah jamaah yang dibolehkan ikut. Namun, perkiraannya hanya separuh di antara total jamaah umrah di 2019. ”Pada waktu itu total jamaah umrah dalam setahun sekitar 1 juta, ya. Tidak mungkin langsung banyak yang umrah. Pasti Arab Saudi dan Indonesia menahan agar tidak terlalu banyak dulu,” katanya.

Pada awal tahun umrah sempat dibuka. Tapi, pada Februari umrah kembali ditutup. Seiring meledaknya kasus Covid-19. (Andre Bakhtiar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: