Bali Menunggu Turis Asing

Bali Menunggu Turis Asing

BANDARA Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, resmi dibuka kemarin (14/10). Namun, tidak semua negara boleh masuk ke Nusantara.

Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) hanya membatasi 19 negara. Yaitu, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, Tiongkok, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Prancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.

Negara-negara itu dipilih karena sudah memenuhi standar Badan Kesehatan Dunia (WHO). Yakni, angka kasus konfirmasi Covid-10 berada pada level 1 dan 2. Juga, positivity rate mereka sudah di bawah 1 persen.

Bandara Ngurah kini menjadi gerbang masuk ketiga Indonesia. Sebelumnya, pemerintah hanya membuka penerbangan internasional di Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta dan Sam Ratulangi di Manado.

Pulau Dewata kini siap menyambut turis mancanegara. Selama satu setengah tahun pandemi, pendapatan dari sektor pariwisata yang jadi andalan mampet.

Turis asing yang masuk Bali harus sudah divaksin. Mereka harus dikarantina di hotel selama lima hari. ”Kami siap dan menunggu ada maskapai yang masuk. Tapi, sampai sekarang belum ada maskapai yang masuk,” ujar Kepala Humas Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Taufan Yudhistira.

Belum ada maskapai yang mengajukan slot time ke Bandara Ngurah Rai. Mungkin mereka masih menunggu regulasi dari Kementerian Perhubungan.

Yang menjadi catatan, Australia tidak termasuk 19 negara pilihan itu. Padahal, ada banyak turis asing dari Negeri Kanguru tersebut.

Namun, pemerintah tidak mau mengambil risiko. Sebab, virus sudah bermutasi. Indonesia pernah terlalu longgar membuka pintu penerbangan internasional. Dampaknya, virus varian Delta masuk dan memorak-porandakan semua aspek kehidupan nasional. (Salman Muhiddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: