Satu Sentuhan Dua Gaya
Riasan buat hijaber dan non-hijaber bisa jadi berbeda. Namun make-up artist Fariska mencoba merias dengan satu sentuhan. Cocok untuk diterapkan pada keduanya.
Bagi Fariska, mendadani klien bukan perkara mudah. Tidak semata-mata hanya memoles foundation, concealer, hingga eyeshadow. Lalu, selesai begitu saja. Harus dipikirkan bagaimana memadupadankan make-up look yang membuat seseorang terlihat anggun, mewah, tetapi natural.
Pun memberikan kesan glowing dan fresh. ”Yang begitu itu ada kerumitan tersendiri. Pastinya setiap MUA punya teknik masing-masing,” katanya. Namun secara umum, Fariska berupaya memuaskan klien. Pertama, setidaknya mengatur agar sesuai dengan nunasa acaranya. Seperti birthday party, graduation, atau engagement.
”Belum lagi ada perbedaan untuk hijaber dan non-hijaber. Namun saya punya trik bagaimana bisa merias dengan satu gaya yang cocok untuk kedua kebutuhan itu. Meskipun bagaimanapun penata rias harus bisa membedakan riasan untuk masing-masing gaya itu,” kata ibu satu anak itu.
Satu trik itu adalah dengan fokus pada bagian mata. Agar terkesan lebar dengan sentuhan eyeliner. Lantas membentuk kontur pada bagian pipi serta hidung untuk mempertegas wajah agar terlihat menarik. Tak lupa pemilihan warna yang menyesuaikan tone warna kulit.
”Ada satu lagi yang menurut saya susah-susah gampang ialah membentuk alis. Baik klien hijaber atau enggak, alis ini sangat penting. Buat saya malah sangat krusial. Bagaimana terlihat natural. Tidak terlalu tebal ya jangan terlalu tipis,” tegasnya.
Beberapa prinsip itu berhasil diaplikasikannya untuk hijaber dan non-hijaber. ”Memang selama ini penerapan untuk keduanya harus dibedakan. Namun tak jarang pula, kebutuhan klien itu maunya praktis aja sehingga minta yang bisa dipakai untuk beberapa kesempatan,” terangnya.
Make-up artist Fariska (kanan) bersama kliennya yang dirias saat dia mengenakan hijab. Namun sebenarnya riasan yang diterapkannya itu juga cocok jika tidak dengan memakai hijab. (Fariska untuk Harian Disway)
Pada riasan non-hijaber, perlu diperhatikan style hairdo. Sementara untuk riasan hijaber harus diperhatikan style hijabdo-nya. Bahkan gaya hijab yang dipakai pun dia perhatikan. ”Untuk memuaskan klien, saya pastikan dia mau make-up dengan hijab-do apa, segiempat, pashmina, scarf, atau model yang bagaimana,” ujarnya.
Sementara untuk yang non-hijaber dia akan menyesukaikan dengan hairdo yang terkesan messy, rapi, bersanggul atau seperti apa. ”Ada tip riasan untuk yang non-hijaber. Saya menyarankan memilih hairdo dengan model sanggul dengan sentuhan bobbin pin. Supaya hairdo-nya terlihat eyecatching,” tegasnya. (Dinda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: