Flyover Gedangan dan Aloha Masih Lama

Flyover Gedangan dan Aloha Masih Lama

Proyek Jalan Layang (flyover) Gedangan dan Bundaran Aloha jadi atensi presiden sejak dua tahun lalu. Dua proyek solusi kemacetan itu masuk di Prepres Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan (Gerbang Kertasusila). Sayang realisasinya sulit terwujud.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa-Bali Achmad Subki mengatakan, proyek itu tidak masuk dalam APBN 2022. Ia tidak mengusulkannya karena persoalan lahan. “Selama lahan belum siap, proyek belum bisa kami anggarkan,” katanya.

Estimasi anggaran pengerjaan jalan layang Gedangan mencapai Rp 480 miliar. Sedangkan jalan layang di Aloha mencapai Rp 438 miliar.

Pembangunan jalan layang di Aloha masih terganjal pembebasan tanah milik TNI. Dua simpang susun itu akan melintasi bundaran Aloha yang dikelola Primer Koperasi Angkatan Laut (Primkopal).

Lahan itu kini jadi kawasan ekonomi baru. Muncul cafe dan pasar malam yang ramai setiap akhir pekan. Nyaris tak ada area kosong tersisa. Semua sudah dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi.

Pembebasan tanah tersebut tidak mudah karena ada banyak warga yang menggantungkan usaha di sana. Perlu kompensasi apabila BBPJN membangun jalan layang. “Tergantung pemkab bagaimana komunikasi dengan pihak TNI,” lanjutnya.

Sementara di Gedangan, pembebasan lahan membutuhkan anggaran besar. Total area yang dibebaskan mencapai 1,4 hektare.

Pelebaran akan dilakukan sepanjang 1,2 kilometer. Itu terbagi di sisi selatan dan utara Perempatan Gedangan. “Kami juga tidak bisa bebaskan. Karena kewenangan kami membangun jalan dan jembatan,” kata Subki.

Warga yang terdampak pelebaran jalan sudah berkali-kali disurvei. Mereka tidak merenovasi bangunan mereka karena tahu akan dibebaskan. Namun sampai kemarin, realisasi pelebaran itu masih belum jelas.

Subki berharap Pemkab Sidoarjo segera memutuskan terkait pembebasan lahan itu. Jika tahun depan beres, pembiayaan jalan layang bisa disisipkan. “Nanti bisa pakai sistem loan atau pinjaman,” lanjutnya.

Nampaknya, pembebasan lahan tersebut masih belum bisa dianggarkan tahun depan. Sebab Pemkab Sidoarjo masih fokus menyambung frontage road. Proyek sepanjang 1,6 kilometer itu juga membutuhkan anggaran pembebasan tanah. (Salman Muhiddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: