Harga Tiket Selangit: Karena Persyaratan atau Mengejar Pemasukan?

Harga Tiket Selangit: Karena Persyaratan atau Mengejar Pemasukan?

PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sedang menggodok persiapan membuka kran penonton yang bisa hadir ke stadion. Hal itu dilakukan merespon sinyal positif dari pemerintah. Secara tertulis, pemerintah memang telah menyetujui kehadiran penonton di stadion untuk kompetisi sepak bola.

Sebagaimana dalam diketahui, dalam Instruksi Mendagri Non 53 tahun 2021 -yang menjadi dasar pemberlakukan masa PPKM pada 19 Oktober – 1 November- disebutkan PSSI dan LIB bisa memulai uji coba membuka kehadiran penonton di stadion. Baik untuk kompetisi Liga 1 dan Liga 2.

Hanya saja tak semua pertandingan dibuka. LIB hanya bisa menggelar uji coba satu pertandingan dengan penonton tiap pekannya. Itu pun ada batasannya. Jumlah penonton maksimal 25 persen dari kapasitas stadion. Atau paling banyak 5.000 orang. Mengenai pertandingan seperti apa yang akan menjadi uji coba juga belum jelas.

LIB hanya mengatakan penonton yang boleh masuk ke stadion adalah mereka yang masuk kategori hijau di aplikasi PeduliLindungi. Artinya dinyatakan bebas Covid-19. “Saat ini masih kita godok dan rumuskan. Mana nanti yang paling memungkinkan untuk dipakai (uji coba),” terang Akhmad Hadian Lukita, direktur utama PT LIB.

Kabar soal uji coba menghadirkan penonton ke stadion ini langsung membuat gaduh di media sosial. Itu tak lain karena adanya statemen rencana harga tiket yang dipatok PT LIB. Disebutkan, LIB telah melakukan perhitungan dan akhirnya keluar angka antara Rp 250 ribu sampai Rp 1 juta untuk harga tiket. Harga yang sangat tidak masuk akal untuk batas bawahnya.

LIB menyebut dengan harga itu penonton akan mendapatkan benefit berupa peralatan prokes. Seperti masker, hand sanitizer, test antigen, food and beverage, dan sebagainya.

“Itu masih hitungan sementara. Kami masih  terus mengkajinya. Yang pasti, kami berterima kasih  pada pemerintah yang telah memberikan izin kehadiran penonton,” ucapnya.

Jika harga itu diterapkan, tentu akan sangat memberatkan. Padahal sebenarnya banyak item yang bisa disiapkan secara mandiri oleh penonton. Misalnya masker. Selama ini LIB menggunakan masker jenis KF94 merek Savior. Masker ini yang dibagikan ke pemain dan ofisial tim yang akan bertanding. Masker ini dipasaran harganya berkisar Rp 5.000 per lembar.

Hand sanitizer juga selama ini sudah menjadi kebutuhan primer tiap individu. Harga dipasaran bervariasi. Tapi hand sanitizer kemasan kecil yang biasanya dikantongi orang-orang harganya rata-rata Rp 20 ribu.

Test antigen? Pemerintah sudah mematok harga test antigen paling mahal Rp 99 ribu untuk Jawa-Bali. Jadi, jika penonton ingin menyiapkan tiga hal itu secara mandiri maka mereka perlu mengeluarkan Rp 124 ribu. Bagaimana kalau penonton sudah mengantongi hasil tes antigen atau PCR yang masih berlaku dan terekam di PeduliLindungi? Apakah mereka tetap harus tes ulang?

Yang menarik adanya benefit food and beverage untuk penonton? Makanan dan minuman apa yang akan disediakan PT LIB? Dan, dalam masa pandemi apakah menyediakan food and beverage merupakan hal yang aman? Bukannya hal itu memicu penonton untuk membuka masker lebih lama? Kalau yang disediakan hanya minuman botol mungkin oke. Tapi berapa harga minuman itu hingga harga tiket harus Rp 250 ribu sampai Rp 1 juta?(Gunawan Sutanto)

Sumber: