Capaian Vaksinasi Guru di Jatim Sudah Tinggi
PEMBELAJARAN tatap muka (PTM) SMA/SMK/SLB di Jawa Timur sudah berlangsung dua bulan. Bahkan, Dinas Pendidikan Jatim mengizinkan setiap sekolah menambah kapasitas. Dari yang sebelumnya 50 persen menjadi 62 persen. Sesuai instruksi menteri dalam negeri terbaru.
”Hampir 100 persen guru SMA, SMK, dan SLB sudah divaksin,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi kemarin (31/10). Total capaian vaksinasi guru sudah 98 persen. Dua persen lainnya belum bisa divaksin karena komorbid. Misalnya, darah tinggi.
Wahid mengatakan, kini fokus sekolah sedang mempercepat vaksinasi bagi pelajar. Namun, setiap pelajar diperbolehkan mendapat suntikan vaksin di luar sekolah. Tujuannya, pelaksanaan PTM bisa lebih aman. Sejauh ini, imbuhnya, pelaksanaan PTM juga terus dipantau dan dievaluasi.
Setiap kepala cabang dinas pun diminta untuk melaporkan perkembangan setiap pekan. Baik seputar kendala teknis di lapangan maupun capaian vaksinasi pelajar di sekolah. ”Semua kami update secara berkala dan protokol kesehatan tetap diterapkan secara ketat agar tidak timbul kluster,” ungkapnya.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Jatim Makhyan Jibril mengatakan hal serupa. Guru yang masuk kategori petugas publik telah menerima vaksinasi dosis pertama sebanyak 4,6 juta orang. Dosis kedua sudah mencapai 3,6 juta orang.
”Dosis pertama itu sudah tembus sekitar 200 persen dari capaian target,” ujarnya. Untuk itu, sekarang vaksinasi pelajar mulai harus diperhatikan di setiap daerah. Dengan demikian, pelaksanaan PTM bisa berjalan secara maksimal.
Lalu, kenapa vaksinasi pelajar didahulukan setelah vaksinasi guru?
Sebab, kata Jibril, kelompok yang rawan tertular di sekolah adalah para guru. Karena itu, prioritas percepatan vaksinasi para guru tersebut menjadi bagian dari perlindungan Pemprov Jatim. Setelah vaksinasi guru dan tenaga kependidikan cukup tinggi, baru menyusul vaksinasi pelajar.
”Angka capaian vaksinasi pelajar memang belum maksimal karena bukan termasuk skala prioritas,” jelasnya. Selain itu, Jatim masih fokus untuk terus mempercepat capaian vaksinasi bagi tiga kelompok. Yakni, masyarakat umum dan rentan serta para lansia.
Capaian vaksinasi dosis pertama masyarakat umum dan rentan kini masih sekitar 58,92 persen. Itu sama dengan 12.670.813 orang dari target seluruhnya 21.643.835 orang. Sementara itu, capaian vaksinasi dosis pertama lansia masih 38,52 persen. Itu setara 1.670.124 orang dari target seluruhnya 4.335.549 orang.
Jibril menjelaskan, apabila capaian tiga kelompok tersebut telah sesuai target, vaksinasi pelajar akan lebih digencarkan. Khususnya di lima daerah yang capaian vaksinasinya sudah cukup tinggi. Yaitu, Kota Surabaya, Kota Kediri, Kota Mojokerto, Kota Madiun, dan Kota Blitar.
”Wilayah itu sudah bisa mempercepat vaksinasi pelajar. Sementara daerah lainnya harus fokus ke masyarakat umum,” tandasnya. (Mohamad Nur Khotib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: