Indonesia Harus Mempertahankan National Flag Carrier

Indonesia Harus Mempertahankan National Flag Carrier

Dalam perspektif bisnis murni, mempertahankan maskapai pembawa bendera nasional dalam kondisi sulit seperti sekarang bukan pilihan yang tepat. Apalagi jika dibiarkan atau bahkan dengan suntikan dana dari pemerintah yang pasti sangat terbatas, justru akan membawa dampak terhadap keuangan negara yang lebih besar.

Namun, maskapai pembawa bendera nasional hadir tidak sekadar sebagai institusi bisnis. Tetapi, juga menjadi kebanggaan nasional dan menjadi identitas serta simbol bangsa Indonesia dalam pentas dunia.

Tentu kita menunggu langkah apa yang akan diambil pemerintah terkait nasib Garuda Indonesia itu. ”Kami tidak putus asa dan mencoba mencari bagaimana rumusan untuk bisa keluar dari permasalahan ini. Paling utama dilakukan transformasi bisnis karena kita memahami adanya inefisiensi rute dan operasional Garuda di masa lalu," kata Kartika Wirjoatmodjo dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI Selasa (9/11).

Mendengar paparan manajemen Garuda Indonesia di depan Komisi VI DPR RI tersebut, kita melihat bahwa pemerintah terus berusaha menyelamatkan Garuda Indonesia. Seperti apa teknis dan detail penyelamatannya, masyarakat masih harus sabar menunggu. Namun, jika upaya penyelamatan yang dilakukan tidak efektif, akibatnya bisa menjadi blunder dan memperburuk kondisi Garuda Indonesia di masa mendatang.

Penulis pada posisi mendukung bahwa keberadaan Garuda Indonesia sebagai maskapai pembawa bendera nasional harus dipertahankan. Meskipun kondisi keuangan perusahaan sedang berdarah-darah, Garuda Indonesia merupakan maskapai dengan reputasi yang baik. Maskapai nasional itu tetap mendapat peringkat sebagai maskapai bintang lima versi Skytrax. Reputasi Garuda Indonesia pada aspek keselamatan penerbangan juga masih yang terbaik di Indonesia.

Namun, harus disadari, tanpa dukungan keuangan yang cukup dari pemerintah, akan sulit bagi Garuda bisa bertahan dalam jangka pendek. Itulah yang harus dipikirkan dengan matang dan perlu political will yang kuat untuk mendukung eksistensi Garuda.

Di sisi yang lain, manajemen maskapai pelat merah itu harus agile dalam menghadapi tuntutan perubahan zaman. Perlu restrukturisasi rute, fokus pada rute-rute yang gemuk dan prospektif. Menerbangi rute-rute jauh hanya dengan alasan gengsi sudah tidak bisa menjadi pilihan. Pembenahan strategi pengembangan usaha itu juga menjadi faktor lain yang akan menentukan kecepatan Garuda untuk keluar dari krisis saat ini.

Masih banyak masyarakat Indonesia yang mencintai Garuda Indoenesia dan tetap menyimpan asa agar Garuda bisa kembali terbang tinggi seperti sediakala. (*)

 

*) Tofan Mahdi, praktisi komunikasi korporasi. Tulisan ini adalah pendapat pribadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: