Kadin Jatim Dorong Ekspor Jatim
NILAI ekspor Jawa Timur tercatat sebesar USD 1,88 miliar pada Oktober 2021. Angka itu turun sebesar 5,42 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sebab, ekspor sektor migas dan non-migas juga turun sebesar 5,27 persen.
Untuk itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur berupaya menggenjot peningkatan ekspor. Yakni menyambung kerja sama dengan berbagai negara. Kemarin (18/11), konsultan perusahaan dari Belanda untuk Asia yang dibawa oleh Dayaqarsa mengunjungi Graha Kadin Jatim.
“Seminggu yang lalu kami juga menerima kunjungan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Ceko. Kami tawarkan kerja sama perdagangan dan investasi. Kalau yang hari ini (kemarin, Red) dari Belanda,” kata Wakil Ketua Bidang Perdagangan Internasional dan Promosi Luar Negeri Kadin Jatim Tommy Kaihatu.
Menurut Tommy, pertemuan itu bisa memperlebar potensi perdagangan ekspor di Jatim. Sebab, konsultan perusahaan dari Belanda tersebut punya banyak akses perusahaan maupun pasar di Eropa. Sehingga bisa menjembatani perusahaan yang ada di sana untuk mengembangkan bisnisnya di Jatim.
“Jadi kita ambil kesempatan ini. Barangkali ada peluang untuk membawa para investor Eropa ke sini. Selain itu juga untuk menggenjot ekspor kita,” jelasnya. Apalagi didukung adanya Perpres No 80 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi. Itu bisa menguatkan para investor agar tidak ragu berinvestasi di wilayah Jawa Timur.
Tommy optimistis kerja sama tersebut bakal segera membuahkan hasil. Sebab, langsung berhubungan dengan para konsultan. Sehingga bisa langsung disampaikan kepada para pemilik perusahaan.
“Kalau konsultannya yang ngomong, biasanya para pengusaha di sana mau dengar. Asalkan, kita yang di sini siap menerima investasi tersebut,” katanya. Yakni mulai fasilitas, infrastruktur, dan perundang-undangan.
Langkah berikutnya, Kadin Jatim bakal segera menyiapkan data komplet yang diminta. Data itu seputar kawasan industri, kemungkinan biaya, hingga biaya produksi. Rencananya, bakal meminta bantuan Kadin Jawa Barat untuk merapikan dan mendesain data tersebut. “Tinggal kita kumpulkan datanya dan membuatnya menjadi menarik untuk dibaca oleh para investor,” jelas Tommy.
Chief Executive Officer Dayaqarsa Apung Sumengkar mengatakan, bahwa Jawa Timur punya potensi untuk ekspor produk dan jasa ke Eropa. Mengingat banyak sekali perusahaan-perusahaan kecil di Indonesia yang mulai menjajaki pasar luar negeri. “Jadi, kami ke sini memang berkolaborasi dengan Kadin Jatim untuk mencari perusahaan-perusahaan yang punya potensi itu,” katanya.
Termasuk peluang produk-produk UMKM yang punya banyak keunikan. Misalnya, cerutu khas buatan Jember. Itu juga punya peluang besar memasuki pangsa pasar Eropa. Sebab, banyak orang-orang sana yang menikmati cerutu.
Hanya saja, perlu riset yang lebih mendalam. Apakah kualitas cerutu tersebut sesuai dengan yang diminta. Setelah itu, perlu dipertimbangkan seberapa besar permintaannya. “Hal-hal itu yang harus dipikirkan. Tapi, sekali lagi, potensi itu ada. Dan pasti bisa ekspor,” ungkapnya. (Mohamad Nur Khotib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: