Jalan Tunjungan Rasa Jalan Braga
Staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Tino Subangkit mengawasi para seniman. Wajahnya terlihat lega karena acara malam itu terhitung sukses. “Ini persiapannya lama,” katanya.
Acara Tunjungan Romansa sempat jadi polemik. Sebelas pengusaha restoran dan cafe memboikot acara pemkot itu.
Sebab, acara tersebut digelar dengan larangan parkir tepi jalan. Setelah melewati berbagai rapat, pemkot akhirnya mengurangi durasi larangan parkir. Yang semula pukul 16.00-23.00 menjadi 16.00-19.00.
Pemilik Kafe Piring Seng Fahad Umar yang paling vokal mengakui bahwa acara Tunjungan Romansa lumayan ramai. Namun penilaian itu bisa berubah. Sebab, acara baru bergulir selama dua hari. “Mudah-mudahan bertahan lama untuk kebaikan bersama,” ujarnya.
Kafe miliknya penuh dengan pengunjung. Begitu juga dengan restoran dan cafe milik pengusaha lainnya.
Kalau sudah begini, harapan mereka cuma satu. Gelombang serangan Covid-19 jangan balik lagi. (Salman Muhiddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: