Terapkan Sistem Bubble, 250 Peserta Gowes 220 Km

Terapkan Sistem Bubble, 250 Peserta Gowes 220 Km

SETELAH sempat tertunda, event gowes bertajuk KAI Kediri Dholo KOM Challenge 2021 akhirnya digelar 4-5 Desember. Event itu berlangsung dalam dua etape. Melalui tujuh kota dan kabupaten di Jawa Timur (Jatim). Total 250 peserta akan melahap rute sepanjang 220 km.

Etape pertama akan melalui rute sepanjang 172 kilometer. Peloton start dari Novotel Samator pada Sabtu (4/11) pagi. Melaju ke arah Krian, kemudian berhenti di pit stop pertama di kantor bupati Mojokerto. Kemudian, peserta gowes ke pit stop kedua di kantor Kecamatan Pare via Jalan Raya Ngoro–Mojowarno.

Setelah melahap medan flat dari Surabaya hingga Pare, peserta akan nanjak menuju pit stop ketiga di Gedung Teater dan Museum Gunung Kelud. Setelah puas nanjak, perjalanan berlanjut menuju garis finis di kantor wali kota Kediri.

Keesokan harinya (5/11), seluruh peserta akan berangkat dari kantor wali kota Kediri untuk memulai etape kedua. Itu adalah menu utama KAI Kediri Dholo KOM Challenge 2021. Peserta harus nanjak menuju Air Terjun Dholo yang memesona. Total jaraknya 48 kilometer dengan elevation gain 1.385 meter.

KAI Kediri Dholo KOM Challenge 2021 menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Seluruh peserta wajib memasuki bubble sejak pengambilan starter kit pada Jumat (3/12). Wajib sudah divaksinasi dua kali. Setiap peserta, baik yang datang dari Surabaya maupun luar kota, harus bisa menunjukkan hasil negatif Covid-19 sejak dari daerah masing-masing. Hal tersebut dibuktikan lewat aplikasi PeduliLindungi.

Sebelum menerima starter kit, peserta akan mendapat nomor antrean untuk terlebih dulu menjalani swab PCR. Kemudian, mereka akan mendapatkan gelang dan boleh masuk hotel untuk mengambil starter kit. Setelah itu, para peserta masuk ke kamar masing-masing. Sedangkan sepeda bisa diparkir di kamar atau di ballroom hotel. Peserta dilarang keluar bubble hingga start gowes pada Sabtu pagi. Penerapan bubble juga dilakukan selama peserta menginap di Kediri.

"Ini mungkin sedikit merepotkan, tetapi kami perlu melakukannya demi memastikan semua orang aman. Kami berharap prokes seperti ini bisa menjadi standar untuk event-event serupa di Indonesia," kata Azrul Ananda, founder Mainsepeda.com.

Menurut Azrul, meskipun pembatasan kegiatan masyarakat sudah dilonggarkan, disiplin dalam menjalankan prokes tetap harus dilakukan. Sebab, hal tersebut menjadi kunci agar aktivitas masyarakat bisa menyesuaikan dengan kondisi pandemi. Azrul berharap KAI Kediri Dholo KOM Challenge 2021 bisa turut membantu pemerintah menggerakkan kembali geliat ekonomi dan pariwisata yang sempat terganggu pandemi Covid-19.

Sementara itu, EVP Daop 8 Surabaya PT Kereta Api Indonesia (Persero) Heri Siswanto mengatakan, melalui event KAI Kediri Dholo KOM Challenge 2021, pihaknya ingin menunjukkan bahwa KAI mendukung kegiatan olahraga, terutama bersepeda. Dalam kegiatan itu, para peserta akan disuguhi berbagai objek wisata, salah satunya adalah Air Terjun Dholo di Kediri.

"Harapannya, makin banyak masyarakat yang akan mengunjungi destinasi wisata tersebut dengan menggunakan kereta api. Layanan KAI kini sudah semakin nyaman dengan tetap menerapkan berbagai protokol kesehatan selama dalam perjalanan maupun di stasiun," ujar Heri.

KAI Kediri Dholo KOM Challenge 2021 merupakan gelaran Mainsepeda.com, di-manage oleh Azrul Ananda School of Suffering (AA SoS) dan DBL Indonesia. Event didukung oleh Bank Jatim, Pelindo III, Honda Surabaya Center, MPM Honda Jatim, Novotel Samator, Herba Mojo, Strive Indonesia, National Hospital, Wdnsdy Bike, SUB Jersey, dan AZA Wear.(Gunawan Sutanto)

Sumber: