Taburan Pasir Kecoh Tentara Inggris

Taburan Pasir Kecoh Tentara Inggris

Ketika pintu dibuka, kedua kiai tersebut berdiri berdua di depan pintu. Anehnya, pasukan Inggris tak mengetahui keberadaan mereka. Bahkan hanya lalu-lalang biasa seperti tak ada apa-apa. “Ya itulah karomah Kiai Bisri. Pasir yang ditaburkannya tadi mengaburkan bangunan tersebut. Sehingga tentara Inggris seakan tak melihat apa-apa,” ujar Gojali.

Dengan komando Kiai Bisri, para santri memekikkan takbir dan kalimat “Merdeka”. Mereka terlihat beringas menyerang para pasukan Inggris yang kaget karena kedatangan mereka yang tiba-tiba. 

Kiai Wahab yang dikenal kharismatik itu juga turut bertempur melawan Inggris. Ia bahkan maju dalam medan pertempuran paling depan. Berondongan peluru yang ditujukan padanya membuat para santrinya khawatir. Namun sang kiai bergeming menghadapi persenjataan modern tentara Inggris. Itu pula yang membakar semangat juang para santrinya.

Pasukan Hisbullah yang dikomandoi para kiai senior tersebut mampu membuat tentara Inggris dan antek-anteknya kewalahan. Mereka kalang-kabut melihat para kiai dan santri yang kebal peluru. “Jadi di sekitar sini dulu banyak bergelimpangan mayat-mayat tentara Inggris,” ujar Gojali sambil menunjuk areal jalan sempit Gang Satria yang terletak di depan bangunan tersebut. 

Gerakan para kiai dan santri yang turut berjuang di palagan Surabaya itu tak lepas dari resolusi jihad yang diserukan oleh KH Hasyim Asy’ari, kakek Gus Dur yang juga founding father Nahdlatul Ulama. Seruan yang membuat rakyat dari berbagai daerah, bahkan melebihi radius 94 kilometer sesuai resolusi tersebut, datang berbondong-bondong untuk mempertahankan Surabaya dan menghadapi ultimatum Inggris. Kisah mereka diabadikan dalam buku hasil penelitian panjang Rijal Mummaziq, aktivis NU, berjudul Surabaya Kota Pahlawan Santri. (Guruh Dimas Nugraha)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: