Minggu Depan CFD Ditutup (Lagi)

Minggu Depan CFD Ditutup (Lagi)

DINI Reinovati sangat senang kemarin. Dia bisa kembali bermain sepatu roda tanpa takut tertabrak mobil di Jalan Kertajaya. Maklum, sudah satu setengah tahun jalan itu tidak lagi difungsikan sebagai car free day (CFD).

Dini datang di CFD bersama temannyi. Mereka berdua memang hobi bermain sepatu roda. Sudah sejak SD. ”Enak sih kalau ada CFD. Ada arena bermainnya. Sayangnya, jalannya masih kasar,” ungkap siswi kelas II SMA itu.

Mereka berdua tahu pembukaan CFD dari aplikasi Tiktok. Awalnya mereka tidak percaya bahwa CFD sudah dibuka lagi. Tapi, mereka akhirnya mencoba datang ke lokasi. Menurut Dini, ada beberapa kendala saat datang CFD. Yakni, harus melakukan scan barcode PeduliLindungi sebelum masuk ke arena. Baginyi, itu sungguh merepotkan. Sebab, pengunjung harus membawa handphone.

Sayang, kesenangan mereka berdua tidak berlangsung lama. Apalagi setelah mereka tahu bahwa itu merupakan hari terakhir mereka diperkenankan CFD. Sebelum acara itu ditutup kembali selama dua minggu ke depan.

Lho, padahal baru saja nyoba CFD. Kok sudah tutup lagi?” ungkap siswi SMAN 9 Surabaya itu.

Meski begitu, dia berharap CFD segera dibuka kembali. Cukup dua minggu saja tutupnya. Jangan sampai diperpanjang sampai satu tahun. Seperti saat awal pandemi lalu.

Kemarin Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Suharto Wardoyo meninjau lokasi. Ia mengatakan, CFD di tempat itu hanya berlaku sehari. Sebab, mulai minggu depan seluruh CFD kembali ditutup. Sudah ada dua lokasi yang dilakukan uji coba. Yakni di Jalan Kertajaya dan Kembang Jepun.

Anang –sapaan akrab Suharto Wardoyo– menjelaskan, awalnya dirinya hendak membuka CFD di Jalan Tunjungan. Namun, karena melihat Tunjungan Romansa yang ramai, ia mengurungkan niatnya. Karena itu, Jalan Kertajaya dipilih sebagai uji coba setelah Kembang Jepun.

Lalu, mengapa CFD ditutup kembali minggu depan? Anang menjelaskan, penutupan itu dilakukan karena mendukung pemerintah dalam mencegah Covid-19 selama libur Natal dan tahun baru (nataru). Ia tidak mau mengambil risiko. Apalagi, setiap CFD banyak orang berkegiatan di tempat itu.

Sedangkan untuk pembukaan lokasi CFD di tempat lainnya, Anang masih belum tahu. Ia menyerahkannya kepada kepala DLH tahun 2022. Maklum, ia hanya menjabat sampai akhir Desember ini. Sebab, mulai tahun depan DLH dan dinas kebersihan dan ruang terbuka hijau (DKRTH) bakal dilebur. Pemimpinnya juga bakal diganti.

”Kepala DLH selanjutnya masih proses lelang. Saya tidak tahu siapa yang bakal menempatinya,” ujar mantan kepala dinas sosial itu.

Yang jelas, Anang bisa mengatur pembukaan CFD lagi. Asalkan, ia ditunjuk menjadi kepala DLH. Tapi, meskipun Anang tidak menjadi kepala DLH, delapan lokasi CFD tetap bakal dibuka secara bertahap. ”Soalnya, ada anggaran untuk CFD. Jadi, seharusnya bisa dilanjutkan CFD itu,” katanya. (Andre Bakhtiar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: