Teori Bunuh Pasangan Intim

Teori Bunuh Pasangan Intim

2) Takut Kehilangan. Pelaku terlalu takut kehilangan korban yang selama ini jadi pasangannya.

Ini biasanya terjadi setelah korban (perempuan) mengancam bercerai atau berusaha pergi. Itu sangat berbahaya bagi perempuan yang punya pasangan mengendalikan atau berperilaku kasar. Disebut tipe borderline.

3) Cemburu. Yang terbukti atau hanya dugaan. Pria bisa membunuh pasangannya.

Motif cemburu atau disebut posesif seksual terhadap pasangan adalah motif yang mendasari banyak pembunuhan pasangan intim.

4) Mati Bersama. Ini mirip dengan nomor dua, pelaku takut kehilangan pasangannya, tapi juga sangat benci.

Karena itu, setelah membunuh perempuan pasangannya, ia sekaligus bunuh diri.

Dietz menyatakan, di luar empat motif itu, ada juga motif yang sangat jarang. Misalnya, motif ekonomi, menguasai uang asuransi, sakit jiwa, bahkan membunuh gegara kasihan. Misalnya, pasangan menderita sakit yang lama.

Tiga kasus di atas cocok dengan teori motif dari Prof Dietz. Yang selama ini jadi dasar kriminologi untuk polisi di banyak negara. Termasuk Indonesia.

Dengan mengetahui itu, si perempuan bisa berjaga-jaga. Agar tidak masuk situasi kondisi di empat motif pembunuhan itu. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: