Dirawat di RSUD dr Soetomo, Identitas Pasien Omicron Dirahasiakan

Dirawat di RSUD dr Soetomo, Identitas Pasien Omicron Dirahasiakan

PERTAHANAN Jawa Timur jebol sudah. Omicron sudah masuk Surabaya. Dua pasien dinyatakan positif Covid-19 varian Omicron. Mereka membawa "oleh-oleh" varian baru Korona itu dari Bali. Saat berlibur bersama keluarga pada 20-25 Desember 2021. Pasien tersebut kini dirawat di RSUD dr Soetomo.

Kekhawatiran situasi seperti Juli tahu lalu terulang kembali tentu mulai muncul. Saat itu semua kalang kabut menghadapi varian Delta.  ”Kita semua tidak mau itu terulang pada varian Omicron ini,” kata Epidemiolog Windhu Purnomo kemarin (2/1).

Grafis: Rozi Hamdani-Harin Disway

Awalnya, hanya satu orang yang terdeteksi. Perempuan berusia 56 tahun itu bergejala ringan. Kemudian berinisiatif tes PCR ke rumah sakit dan hasilnya positif. Pihak RSUD dr Soetomo berinisiatif melakukan tracing ke seluruh anggota keluarga perempuan tersebut. Itu setelah diketahui riwayat keluarga itu baru pulang liburan ke Bali. Semua sampel diperiksa dengan Whole Genome Sequencing (WGS) di ITD Universitas Airlangga. ”Mereka semua sudah dua kali vaksin,” paparnya.

Hasilnya, dua orang dinyatakan positif Covid-1 varian Omicron. Kondisi mereka berangsur membaik. Kini sudah tanpa gejala. Kasus mereka tergolong transmisi lokal.

“Kemungkinan besar begitu (karena liburan ke Bali). Tapi hasil tracing belum semuanya keluar,” ujar Windhu. Sumber penularannya pun belum dipastikan.

Satgas Covid-19 Jatim sedang mengatur strategi. Agar penularan Omicron tidak semakin meluas. Seluruh area kediaman pasien juga sudah di-blocking biar gampang dilakukan penelusuran.

Masuknya Omicron di Jawa Timur membuat PPKM Mikro bakal diterapkan kembali. Saat itu PPKM Mikro cukup efektif menghadapi serangan Delta. ”Kami sudah bentuk timnya. Surveilans ketat terhadap kasus akan terus dilakukan,” kata Ketua Satgas Covid-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi.

Teknis PPKM Mikro mengandalkan setiap tim pengawas di lingkungan desa dan kecamatan. Tugas utamanya mengawasi setiap orang yang datang. Terutama yang pulang dari luar kota maupun luar negeri.

Masyarakat harus ikut aktif dalam pengawasan. Berani melaporkan langsung ke petugas kesehatan maupun pejabat desa/kecamatan. ”Karena mereka yang baru datang harus karantina atau isolasi. PPKM Mikro ini sudah terbukti. Jadi tolong diikuti,” jelasnya.

Apalagi kepulangan pekerja migran sudah dijadwalkan hari ini. Pengawasan repatriasi tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Kodam V/Brawijaya. Termasuk menertibkan penelusuran, karantina, dan isolasi. Baik bagi pekerja migran maupun pelaku perjalanan luar negeri lainnya.

”Jangan ada yang mencoba lepas dari karantina,” terangnya. Mengingat banyak kasus pekerja migran yang kabur pada tahun lalu. Karena merasa bosan dan jenuh selama karantina. Akhirnya nekat dan berhasil mengelabui petugas dengan berbagai cara. 

PETUGAS Bandara Juanda memeriksa dokumen penumpang. Pengamanan di andara Juanda diperketat. (Foto: Eko Suswantoro-Harian Disway)

Saat ini, selain tempat karantina dan isolasi juga telah disiapkan rumah sakit rujukan. Setidaknya ada tiga RS milik Pemprov Jatim. Yakni RSUD dr Soetomo Surabaya, RS Saiful Anwar Malang, dan RSUD dr Soedono Madiun.

Koordinasi dengan Institute Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga juga terus dilakukan. Setiap sampel dari pasien yang mencurigakan bakal dikirim langsung ke sana. Supaya bisa segera dipastikan varian yang menjangkit pasien.

Menurut Joni, varian Omicron memang masih dalam tahap penelitian lebih dalam. Sejauh ini dinyatakan tidak lebih bahaya dari varian Delta. Meski memiliki daya tular yang lebih cepat dari varian apa pun. Dengan kata lain, varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi tapi dengan risiko sakit berat yang rendah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: