5.573 Jamaah Umrah Masih Nyantol

5.573 Jamaah Umrah Masih Nyantol

PEMERINTAH pusat sudah membolehkan penerbangan ke luar negeri. Termasuk ibadah umrah ke Arab Saudi. Pelaksanaanya dimulai 8 Januari lalu. Tapi, masih sedikit yang bisa terbang ke tempat itu.

Setidaknya ada 300 jamaah umrah dari berbagai daerah yang berangkat pada hari pertama. Sedangkan kemarin ada 400 jamaah yang berangkat. ”Data itu yang travelnya ikut Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI (AMPHURI). Ada juga yang tidak ikut,” ujar Wakil Ketua Umum DPP AMPHURI Bungsu Sumawijaya.

Bungsu menjelaskan, pada 2022 biaya umrah dipastikan naik. Sebab, ada keperluan tambahan saat pelaksanaannya. Misalnya, karantina di Arab Saudi selama 3–5 hari. Juga, karantina saat kepulangan ke Indonesia selama 7 hari.

Harga rata-rata umrah untuk paket hotel bintang lima bisa mencapai Rp 26 juta. Untuk kelas di bawahnya, paling mahal Rp 24 juta. Harga itu tidak termasuk biaya karantina. Dengan demikian, kemungkinan biaya umrah mencapai Rp 30 juta–Rp 40 juta. Bergantung kualitas hotel ketika karantina.

Calon jamaah bisa memilih dua penerbangan. Melalui Madinah atau Jeddah. Harga keduanya tidak jauh beda. Semua keputusan ada di jamaah.

Lalu, adakah pembatasan kuota umrah? Bungsu menjelaskan, sebenarnya tidak ada pembatasan kuota yang diberikan Arab Saudi. Namun, karena penerbangan hanya melalui Bandara Soekarno-Hatta, maskapainya terbatas. Hal tersebut tentu berbeda ketika sebelum pandemi. Beberapa bandara dibuka untuk penerbangan ke Arab Saudi. Termasuk Bandara Juanda di Sidoarjo.

Setelah varian Omicron sudah masuk ke Indonesia, pemerintah pusat tidak berani membuka semua pintu penerbangan internasional. Sebenarnya Juanda sudah dibuka. Namun, tidak diperkenankan untuk penerbangan jamaah umrah.

Meski umrah sudah dibuka, hati Bungsu tetap waswas. Ia takut Omicron menjadi gelombang ketiga. Jika sudah begitu, penerbangan bakal ditutup kembali. Harapannya, Omicron tidak semengerikan varian Delta. Dengan begitu, umrah bisa terlaksana.

Jika uji coba umrah itu berhasil, tidak tertutup kemungkinan haji akan segera dibuka. Bungsu berharap agar haji segera dibuka. Apalagi, sudah dua tahun Indonesia tidak mendapat kuota haji karena Covid-19.

Sementara itu, Kasi Haji dan Umrah Kemenag Surabaya Gantarman menjelaskan, sampai kemarin 5.573 jamaah di Surabaya belum berangkat. Ia menjelaskan, pihaknya belum bisa memantau secara keseluruhan jamaah umrah. Sebab, semua data terpusat di AMPHURI.

Meski begitu, Gantarman berharap agar semua calon jamaah di Surabaya bisa berangkat. Dengan begitu, semua masyarakat bisa merasakan umrah. ”Semoga bandara lainnya juga cepat buka,” ujarnya. (Andre Bakhtiar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: