Jam Malam Berlaku Lagi

Jam Malam Berlaku Lagi

WALI Kota Eri Cahyadi langsung mengumpulkan semua jajaran lurah dan camat di Graha Sawunggaling kemarin. Ia sudah memprediksi Surabaya bakal masuk PPKM level 2. “Sekarang kita kerja keras bagaimana caranya biar tidak masuk level 3,” pinta Eri. 

Aturan jam malam berlaku lagi. Cafe dan warkop harus tutup pukul 21.00. Kapasitas pengunjung dibatasi cuma 75 persen. Jalan protokol juga ditutup satu jam lebih awal. Biasanya petugas baru menutup jalan tersebut pukul 22.00.

Jumlah penambahan kasus harian Surabaya menggila. Dalam sehari penambahan pasien mencapai 1.272 jiwa. Jika tidak ada pembatasan, penularan bakal berlipat ganda. 

Namun warga diminta tidak terlalu panik. Sebab Omicron lebih cepat sembuh. Dalam sehari, ada 945 pasien yang dinyatakan sembuh. Sehingga total pasien Covid-19 Surabaya mencapai 1.736 jiwa.

Fasilitas isolasi terpadu (isoter) sudah disiapkan. Yang terpakai masih Hotel Asrama Haji (HAH). Tempat isolasi di Lapangan Tembak dan Gelora Bung Tomo sudah disiagakan untuk menghadapi puncak kasus. 

Problemnya, masih banyak warga yang tidak mau masuk gedung isoter. Mereka memilih isolasi mandiri (isoman) yang berisiko bagi anggota keluarga. Lurah dan camat diharapkan mampu membujuk warga yang tertular untuk pindah ke isoter. “Pendekatannya dengan hati. Kalau tidak mau di isoter, ya bisa di hotel bayar sendiri,” jelasnya.

Eri tak mau Surabaya kembali ke level 3. Ekonomi yang sedang tumbuh bisa runtuh lagi. Rancangan belanja tahun ini bisa dirombak total seperti dua tahun sebelumnya. Banyak proyek ditunda karena pendapatan dari sektor pajak terjun bebas.

Secara keseluruhan, Jawa Timur terhitung cukup baik ketimbang 6 provinsi di Pulau Jawa. Ada 15 wilayah yang masuk PPKM level 1. Di antaranya, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun, Kota Probolinggo, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kabupaten Tuban, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Bojonegoro. 

Hanya 2 daerah di Jatim yang masuk level 3. Yaitu Kota Kediri dan Kabupaten Pamekasan. Sisanya, 11 wilayah masuk level 2. Itu berbanding terbalik dengan 4 provinsi lain. Semua daerah di DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Bali masuk level 3. Bahkan Provinsi Banten pun demikian. Hanya 1 wilayah yang masuk level 2, sementara sisanya masuk level 3.

Namun, Jatim harus tetap waspada. Total kasus bertambah cukup signifikan dalam tiga hari terakhir. Pada Sabtu (5/2) lalu mencapai 5.055 kasus Covid-19 aktif. Menurut data info Covid-19 Pemprov Jatim, kini jumlahnya bertambah menjadi 7.946 kasus aktif. Rata-rata penambahan kasus sudah mencapai 1.000 per hari. Dengan jumlah kasus kematian ada 5 kasus. 

Satgas Covid-19 Jatim tetap tak mau membeda-bedakan perlakuan antara Delta dan Omicron. Semuanya diperlakukan sama dengan standar terbaik. “Semuanya kita anggap Omicron saja. Biar upaya 3T dilakukan dengan standar tertinggi,” ujar Jubir Satgas Covid-19 Jatim dr Makhyan Jibril.

Manajemen penanganannya pun sudah ditata. Salah satunya, mengaktifkan dan memaksimalkan kembali rumah sakit darurat lapangan (RSDL). Sebagai tempat isolasi terpusat bagi para pasien yang bergejala ringan dan tanpa gejala.

Ada tiga RSDL yang resmi dibuka kembali oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Masing-masing RSDL Ijen Boulevard Kota Malang dan RSDL Bangkalan berkapasitas 320 bed dengan 82 nakes. Ditambah Mal Pelayanan Publik Sidoarjo dengan 85 bed dengan 10 tenaga kesehatan.

Begitu juga dengan rumah sakit umum. Sebanyak 164 RS di Jatim kembali membuka layanan bagi pasien Covid-19. Sehingga total bed yang disiagakan untuk pasien Covid-19 mencapai 13.853 bed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: