Tantangan Andi Widjajanto di Lemhannas: Radikalisme hingga KKB Papua
ANDI Widjajanto, mantan sekretaris kabinet, menjadi pemimpin sipil ke empat di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Hari ini, Andi dilantik Presiden Jokowi menjadi gubernur lembaga kawah candradimuka pemimpin negeri tersebut.
Direktur Lembaga Strategi Inteligensia Indonesia Ridlwan Habib menilai Andi punya tiga tantangan utama dalam memimpin Lemhanas. " Pertama tentu ancaman terhadap ketahanan ideologi negara ya. Baik ancaman dari spektrum kanan atau ekstrem radikalisme maupun kuadran kiri, Lemhanas harus punya peta dan mitigasi, " ujarnya.
Tantangan yang kedua adalah problem kelompok separatis teroris di Papua atau KKB Papua. Lemhannas sebagai lembaga yang memberikan saran langsung pada Presiden bisa memberikan saran mitigasi yang paling tepat. "Andi mempunyai ketajaman intuisi sebagai akademi yang puluhan tahun meneliti berbagai doktrin militer dan studi pertahanan, " ujar Ridlwan.
Berikutnya adalah tantangan Lemhanas di fora diplomasi pergaulan lembaga thin thank dunia. "Lemhannas bisa menjadi leading world class thin thank yang sejajar dengan lembaga serupa di berbagai negara, " katanya. Dengan pengalaman akademis Andi yang pernah kuliah di London, Washington dan menuntaskan doktoral di Singapura diyakini mampu menjawab tantangan itu.
"Presiden sudah tepat memilih AW karena latar belakang dan rekam jejak pergaulan akademisnya sangat gamblang dan terbuka, ujar Ridlwan.
Andi adalah Gubernur Lemhannas sipil ke empat. Sebelumnya ada Ermaya Suryadinata, Muladi, dan Budi Soesilo Soepandji.
Dalam menjalankan roda organisasi gubernur Lemhannas dibantu oleh wakil gubernur dan Sestama yang biasanya berpangkat bintang tiga aktif dan beberapa deputi bintang dua. (tom)
RIDLWAN Habib (kiri) dan Andi Widjajanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: