Petirtaan Jolotundo, Lambang Cinta Udayana

Petirtaan Jolotundo, Lambang Cinta Udayana

Berada di Desa Seloliman, Trawas, Mojokerto, Petirtaan Jolotundo tak pernah surut mengalirkan air. Dari sela-sela bangunan batuan candi memancurkan air ke dalam kolam berukuran 16x13 meter itu.

Tidak deras. Namun terus menerus tiada henti. Mengucur menjadikan air  kolam pemandian tak pernah berkurang. Bebatuan candi seolah filter alam dan menjamin kualitas airnya sementara pepohonan hutan Gunung  Penanggungan yang rimbun menjanjikan pasokan air yang melimpah.

Dengan ketinggian 800 meter dari permukaan laut tentu kawasan Petirtaan Jolotundo tergolong lokasi yang berudara sejuk. Tempat ini menjadi target salah satu destinasi wisata alam favorit.

Dalam beberapa literasi disebutkan bahwa Petirtaan Jolotundo dibangun pada tahun 991 Masehi oleh Raja Udayana. Kebahagiaan atas kelahiran putranya setelah mempersunting Putri Gunapriya Dharmapatni diungkapkan dengan membangun petirtaan di puncak Bukit Bekel itu.

Anak mereka diberi nama Airlangga yang artinya air yang melompat. Airlangga juga mempunyai arti termegah.

Ternyata karya wujud cinta Udayana terhadap anaknya tidaklah sementara. Hingga kini perwujudan rasa cinta itu tetap ada, lestari, dan tak pernah surut. (Boy Slamet)

RAMAI Di kolam Petirtaan Jolotundo dan di sekitar lokasi kawasan wisata andalan Kabupaten Mojokerto itu tampak tak pernah sepi pengunjung. Bahkan dalam masa pandemi begini. Mereka yang datang berkunjung itu berasal dari kota sekitar Mojokerto bahkan sampai luar pulau.

AGUNG Air kolam Petirtaan Jolotundo berukuran 16x13 meter yang menghadap ke barat itu tidak pernah surut. Meskipun pada musim kemarau, puluhan pancuran tetap mengalir dari sela sela batuan candi.

SEGAR Tak hanya menikmati airnya untuk mandi. Namun pengunjung juga banyak yang mengambil air Petirtaan Jolotundo untuk dibawa pulang. Dipercaya, batuan candi menjadi filter alami untuk menghasilkan kualitas air yang baik.

BERENDAM Sambil menyegarkan badan dengan mandi di Petirtaan Jolotundo, pengunjung bisa bercengkerama sambil memberi makan ikan-ikan yang ada di kolam.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: