Klitschko Siap Menembak, Usyk Tak Mau Membunuh
Para olahragawan ini siap mempertaruhkan apa saja demi tanah air mereka. Ada yang berjuang di medan perang. Ada juga yang memilih berjuang dari lapangan.
BAHKAN, sebelum Rusia menyerbu, Vitali Klitschko sudah bilang kepada Agence France-Presse. Ia mengaku siap angkat senjata. ’’Saya sudah berlatih. Saya bisa menembakkan senjata apa pun,’’ ujar mantan jawara tinju kelas berat (45 kali menang dan 2 kali kalah) yang sekarang menjadi Wali Kota Kiev, Ukraina, tersebut.
Pria 50 tahun itu tidak sendirian. Wladimir, adiknya, yang juga juara tinju kelas berat, ikut turun gelanggang. Dilansir LAD Bible kemarin, Vitali sudah terlibat dalam pertempuran kota yang sengit. ’’Saya ikut menembak. Rasanya saya membunuh sekitar enam orang,’’ kata Vitali.
Ukraina juga punya juara dunia tinju kelas berat lainnya. Yang ini masih duduk di takhta kelas berat WBC. Yakni, Oleksandr Usyk.
Bagi Usyk, awal tahun ini sejatinya sangat mengejutkan. Tidak terbayangkan. Dalam benaknya, ia harus mempertahankan gelarnya melawan Anthony Joshua, petinju Inggris. Alih-alih melawan Joshua di ring, Usyk malah harus mempertahankan tanah airnya.
Kata Usyk, ia harus membela negaranya, istrinya, anak-anaknya, dan orang-orang tercinta lainnya. ’’Saya tidak ingin menembak. Tidak ingin membunuh. Tetapi, kalau diserang, saya tidak punya pilihan selain melawan,’’ katanya seperti dikutip oleh CNN.
VASILY LOMACHENKO yang memilih untuk berperang mempertahankan kota asalnya, Belgorod-Dnestrovsky, Ukraina.
(Foto: AFP)
Selain itu, ada juga Vasily Lomachenko, mantan juara dunia kelas ringan dan dua kali peraih emas Olimpiade. Ia bersiaga di kota kelahirannya, Belgorod-Dnestrovsky. Atlet 34 tahun itu berpose dengan baju loreng dengan berkalung senjata serbu di laman Facebook-nya.
Sergiy Stakhovsky, 36, mantan petenis, juga tak mau menggunakan senjata. ’’Kalau harus, ya saya lakukan. Tetapi, saya sungguh berharap tidak pernah menembakkan senjata,’’ ujar atlet yang pernah mengalahkan Roger Federer di Wimbledon pada 2013 itu kepada BBC.
ELINA SVITOLINA (kiri) bersalaman dengan petenis Rusia Anastasia Potapova yang dikalahkannyi di ajang WTA Monterrey Open, Monterrey, Meksiko, 1 Maret.
(Foto: AFP)
Sedangkan Elina Svitolina memilih jalur lain. Dia tetap melawan Rusia. Dalam pertandingan di ajang tenis Monterrey Open, Meksiko, pekan ini. Awalnya, dia ingin memboikot pertandingannya melawan Anastasia Potapova, petenis Rusia. Tetapi, Svitolina akhirnya tetap turun gelanggang. Dan menang.
Oleksandr Zinchenko, pemain Manchester City, juga tetap berjuang di gelanggang olahraga. Ia tetap bermain sambil menggalang dana untuk negaranya. Dan bersama atlet lainnya, Zinchenko berhasil mendapatkan duit senilai 500 juta euro (sekitar Rp 8 miliar). ’’Kami ingin menunjukkan kepada komunitas sepak bola dunia betapa mengerikannya propaganda Rusia,’’ tuturnya. (Doan Widhiandono)
OLEKSANDR ZINCHENKO, bintang Manchester City, saat pemanasan menjelang tanding melawan Everton di Goodison Park, Liverpool, Inggris, 26 Februari.
(Foto: AFP)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: