Kejuaraan Offline, Bangkitkan Gairah Atlet

Kejuaraan Offline, Bangkitkan Gairah Atlet

’’BERTANYALAH pada atlet wushu: apa yang paling mereka rindukan. Jawab mereka pasti kompak: rindu bisa tampil memeragakan wushu.’’ Kalimat dari founder Harian Disway Dahlan Iskan itulah yang mendasari penyelenggaraan event ini: Disway Open Wushu Championship; East Java-Bali Series. Kejuaraan itu dihelat oleh Harian Disway dan sasana Citra Satria Wushu Indonesia (CSWI).

"’Salah satu tujuan kejuaraan ini adalah menjaga semangat para atlet wushu untuk tetap mengasah kemampuannya,’’ kata Direktur Bisnis Harian Disway Andre So. Memang, pandemi membuat berbagai kejuaraan wushu secara offline tidak digelar. Sebagai gantinya, ada beberapa kejuaraan virtual. Para atlet ’’bertanding’’ dengan mengirimkan video yang lantas dinilai oleh juri dari jarak jauh. Kurang afdol.

’’Kalau tidak ada pertandingan offline, gairah para atlet bisa mati. Sebab, bertanding langsung di lapangan kan asyik. Gairahnya berbeda,’’ ujarnya.

Mewakili Harian Disway, Andre meneken kerja sama penyelenggaraan itu dengan CSWI pada 15 Januari lalu. Setelah itu ada beberapa roadshow oleh panitia acara. Misalnya, sowan ke Pengurus Provinsi Wushu Jawa Timur pada 21 Januari. ’’Untuk kulonuwun. Bahwa kami sama-sama serius ingin mendukung minat-bakat atlet wushu. Juga memotivasi anak muda agar berkegiatan positif,’’ ucap Andre.

Disway Open Wushu Championship memberi kesempatan atlet-atlet junior dan senior untuk turun kembali ke lapangan secara langsung. Mereka bisa ikut di beberapa kategori pertandingan. Mulai kelas Junior A (usia 15-17), Junior B (12-14), Junior C1 dan C2 (9-11), dan Senior (di atas 18 tahun).

Kategori jurusnya juga komplet. Misalnya, pada jurus-jurus Taulo ada Changquan (tangan kosong utara), Nanquan (tangan kosong selatan), Jianshu (pedang), Daoshu (golok utara), Qiangshu (tombak), Gunshu (toya utara), Nandao (golok selatan), dan Nangun (toya selatan). Sedangkan pada jurus Taiji (Taichi), ada Taijiquan (tangan kosong) dan Taijijian (pedang).

Ada juga kategori Duilian atau seni pertarungan berpasangan. Para atlet yang menggeluti jurus-jurus tradisional juga bisa berpartisipasi pada kategori tangan kosong utara, tangan kosong selatan, senjata pendek, dan senjata panjang. (Mohamad Nur Khotib)

 

BOY SLAMET-HARIAN DISWAY

PARA ATLET sasana Citra Satria Wushu Indonesia berfoto bersama menjelang berlatih, Rabu (23/2).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: