Polemik Logo Halal Tak Pengaruhi ISNU Jatim

Polemik Logo Halal Tak Pengaruhi ISNU Jatim

MEDIA Sosial tengah ramai membahas logo label halal yang dibuat oleh Kementerian Agama. Terjadi dan pro dan kontra. Namun polemik itu tidak memengaruhi program pelatihan pendampingan Proses Produk Halal (PPH) yang sedang digenjot oleh Pengurus Wilayan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PW ISNU) Jatim dan BBPJH.

Badan Solusi Halal PW ISNU Jatim tengah menggelar pelatihan pendampingan PPH angkatan ke-3 yang diikuti 110 peserta. Pelatihan digelar di Pondok Pesantren Matholi'ul Anwar Lamongan. Muhammad Afif Hasbullah, mewakili tuan rumah, mengucapkan terima kasih kepada ISNU Jatim karena terlibat dan menjadi bagian dari program negara terkait produk halal.

Menurut Afif, masyarakat Lamongan memiliki etos kerja dan etos dagang yang tinggi. Mereka mampu menciptakan tren-tren makan dan minuman yang sangat banyak. Komisioner KPPU itu mencontohkan pecel lele Lamongan, soto Lamongan, tahu campur khas lamongan dan lain-lain.

Ketua PC ISNU Lamongan R. Zainul Musthofa bangga dengan program ISNU Jatim tersebut. Program pelatihan itu akan 3.500 peserta. Termasuk dari Lamongan. Lulusan pelatihan ini memiliki tugas mendampingi proses produk halal pada UMKM dan industri-industri kecil di Lamongan. .

Ketua ISNU Jatim M. Mas’ud Said yang juga salah satu Ketua MUI menyampaikan bahwa pendamping PPH membantu melaksanakan tugas pemerintah dalam memastikan ke-halal-an produk-produk, baik makanan, maupun minuman. Indonesia pada 2027 direncanakan sebagai produsen terbesar produk halal di dunia. Pemerintah melalui BPJPH Kementerian Agama menargetkan 2 juta pendamping proses sertifikasi  halal atas produk-produk anak bangsa. (tom)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: