Pekan Depan Mulai PTM 100 Persen

Pekan Depan Mulai PTM 100 Persen

PEMBELAJARAN tatap muka (PTM) di Surabaya sudah mengalami empat kali perubahan hingga bulan ketiga 2022. Jika pekan depan Surabaya masuk PPKM level 1, siap-siap aturan berubah untuk kali kelima.

Terjadi anomali situasi pandemi dalam tiga bulan terakhir. Awal Januari hampir tak ada pasien Covid-19 di Surabaya. Makanya, PTM digelar 100 persen. Tidak ada yang belajar di rumah. Saat itu, wali murid tidak punya hak untuk mengajukan pembelajaran daring. Semua harus ke sekolah untuk mengejar pelajaran.

Bulan kedua kebijakan berubah lagi. Hak orang tua untuk meminta pembelajaran daring dikembalikan. Situasi penularan Covid-19 juga mulai merangkak naik. Omicron sudah masuk Kota Pahlawan.

Pertengahan Februari situasi makin genting. Dalam sehari, penularan bisa mencapai 2.500 kasus. Itulah rekor kasus harian selama dua tahun pandemi di Surabaya. Kuota di kelas dipangkas jadi 25 persen.

Sesuai prediksi awal, Omicron cepat menular, tapi cepat pergi. Situasi di awal Maret pun mulai terkendali. Kuota kelas dinaikkan jadi 50 persen. Separuh masuk, separuh belajar dari rumah. Pakai sistem hybrid.

”Kalau PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) nanti level 1, kami menuju PTM 100 persen,” kata Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Yusuf Masruh kemarin (17/3).

Sampai kemarin, status PPKM Surabaya masih level 2.

Sebenarnya daerah dengan PPKM level 2 bisa membuka PTM 100 persen. Dengan catatan, capaian vaksinasi murid dan tenaga pengajar minimal 50 persen. Syarat itu sudah dipenuhi Surabaya sejak tahun lalu. Kini capaiannya sudah melampaui 100 persen dari target yang ditetapkan.

PTM 100 persen akan dilakukan dengan dua metode: murni 100 persen atau pakai metode dua sif. Semua bergantung kondisi ruang kelas.

Ada sekolah yang memiliki murid 20 dalam satu kelas. Itu banyak ditemui di SD atau SMP swasta. Selama lima tahun terakhir mereka kekurangan murid karena sekolah negeri menyedot banyak murid selama penerimaan peserta didik baru (PPDB).

Kondisi sekolah negeri sangat jauh berbeda. Bahkan, ada satu kelas yang diisi lebih dari 40 siswa. ”Kalau ruang kelasnya memadai bisa PTM 100 persen murni,” lanjut Yusuf.

Rencananya status PPKM dievaluasi pada 21 Maret. Jika Surabaya bisa masuk PPKM level 1, kuota kelas bisa terisi lebih banyak pekan depan.

Meski PTM 100 persen belum bergulir, sejumlah sekolah swasta memutuskan untuk mencuri start. Salah satunya SMP Kristen YBPK I Surabaya. Pekan ini seluruh murid sekolah tersebut sudah masuk 100 persen. ”Semua guru dan siswa sudah mendapat vaksin lengkap,” kata Kepala SMP Kristen YBPK I Surabaya Erwin Darmogo kemarin.

Kebijakan sekolah juga sudah disetujui wali murid. Karena itulah, Erwin berani mengambil diskresi atas kebijakan pemkot sejak 14 Maret. Selain itu, tidak ada satu pun warga sekolah yang tertular. Situasi sekolah sangat aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: