Dekoratif Wantiyo: Konsep Kecantikan dan Kepedulian Tradisi

Dekoratif Wantiyo: Konsep Kecantikan dan Kepedulian Tradisi

"Generasiku"--Wantiyo untuk Harian Disway

Dalam karya-karyanya, Wantiyo selalu menampilkan ragam kebudayaan Indonesia. Baik tarian maupun jenis kebudayaan lain. Bergaya dekoratif dengan deformasi anatomi atau perusakan bentuk. Wantiyo juga memiliki konsep "cantik" untuk para perempuan Indonesia. Seperti tergambar dalam karyanya.

Dalam hal deformasi, Wantiyo menggunakan teknik elongasi atau memanjangkan beberapa bagian anatomi tubuh figur. Tak merusak estetika, namun justru memperkuatnya. Bahkan menguatkan kesan etnik ala figur-figur seni rupa tradisi Indonesia. Contoh paling jelas adalah karakter wayang kulit.

Bagi Wantiyo, perupa Indonesia harus lebih banyak menggali budaya lokal dan diterapkan dalam lukisan. "Itulah mengapa seni rupa dari Tiongkok maupun dari daerah Asia lainnya maju pesat dan populer. Karena citra dalam lukisan mereka adalah citra etnik. Khas budaya lokal negara masing-masing," ujar pria 49 tahun itu. 

Orang luar negeri akan selalu terpukau dengan budaya lokal dari negara yang dikunjunginya. Mereka tidak akan mengagumi apa yang telah ada atau telah lazim ditemui di negaranya. "Begitu pun karya seni. Produk seni dari Indonesia akan populer, laku keras dan go international bila seniman mau mengeksplorasi budaya asli. Karena itulah ciri khas kita," terangnya.

Sebagian besar figur dalam karya Wantiyo adalah perempuan. Ia memiliki pendapat tentang konsep "Cantik". Menurutnya, perempuan yang disebut cantik adalah mereka yang mengenakan pakaian tradisional. Seperti perempuan-perempuan dalam karyanya yang selalu mengenakan pakaian tradisi. Seperti kebaya dan pakaian tradisional dari berbagai daerah. "Perempuan dengan pakaian berbalut motif ornamen saya rasa semakin terlihat pesona cantiknya," ujarnya. 

Makna lainnya, Wantiyo ingin mengingatkan kepada para perempuan agar selalu ingat dengan pakaian dari budaya lokal. "Kita punya model pakaian yang tak kalah bagus dengan pakaian pada umumnya, lho," tambah alumnus SMSR Yogyakarta itu.

Dua Gadis, misalnya, menunjukkan dua perempuan Jawa yang molek. Mengenakan pakaian tradisional yang penuh ornamen. Bunga mawar di sekelilingnya merupakan simbol kecantikan. Begitu pula objek matahari pada bagian atas lukisan. Memunculkan kesan temaram yang membuat kedua figur sebagai center of interest menguat.

Ada pula lukisan berjudul Generasiku. Lukisan tersebut memuat dua anak kecil berpakaian tradisi Bali. Lewat Generasiku, Wantiyo berharap anak-anak muda selalu mengingat budaya tradisinya. "Termasuk pakaian adat. Jika tak ada yang melestarikan, maka tradisi sebagai bagian dari identitas bangsa ini akan memudar," ujar perupa asli Bantul, Yogyakarta itu. (Guruh Dimas Nugraha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: