Jurassic Word: Dominion (2022), Apakah Penutup Saga Dinosaurus Ini Memenuhi Ekspektasi?

Jurassic Word: Dominion (2022), Apakah Penutup Saga Dinosaurus Ini Memenuhi Ekspektasi?

DINOSAURUS telah menguasai dunia dalam Jurassic World: Dominion. Visual menggelegar dan elemen nostalgia menjadi suguhan utama film penutup saga Jurassic World ini. -Universal Pictures-

Oleh:
Nico Tan,
Wiraswasta
Member Group Hobby Nonton

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Setelah kegagalan Jurassic World: Fallen Kingdom (2018), sutradara dan penulis naskah Jurassic World (2015) Colin Trevorrow, ditarik kembali untuk menukangi akhir trilogi dinosaurus ini. Terciptalah Jurassic World: Dominion. Menurutnya, Dominion adalah alasan utama trilogi era baru dinosaurus ini disebut Jurassic World.

Mungkin penonton tak akan pernah lupa adegan di pengujung Fallen Kingdom. Ian Malcolm (Jeff Goldblum) bermonolog di ruang sidang. Tentang keadaan dunia yang menuju Jurassic World. Layar lantas menunjukkan kawanan dinosaurus yang sebelumnya terkurung keluar berlari menyebar menuju alam bebas di Amerika.

Ditunjukkan pula beberapa dinosaurus menampakkan diri dan berinteraksi dengan manusia. Velociraptor berkeliaran di atas bukit perumahan di California. Pterodactyl terbang melintas di atas perairan Amerika. T-Rex mengaum bersama singa di salah satu kebun binatang. Hingga Mosasaurus yang terlihat hampir memangsa seorang peselancar di pantai.

Semua menunjukkan gambaran kecil bagaimana trilogi ini akan diakhiri. Sebuah dunia yang belum pernah dibayangkan oleh manusia. Di mana dinosaurus tumbuh bersama membangun ekosistem bersama manusia.

Mungkin kita membayangkan dunia Jurassic seperti adegan saat T-Rex meneror kota San Diego di Jurassic Park 2: The Lost World (1997). Tapi dengan skala yang lebih besar. Dan dinosaurus yang semakin banyak. Sayangnya, semua ekspektasi itu sirna.

Empat tahun setelah kejadian di Kastil Lockwood di Jurassic World: Fallen Kingdom (2018), Jurassic World: Dominion dimulai. Pada akhir Fallen Kingdom, semua dinosaurus terlepas ke alam bebas. Manusia kini hidup berdampingan dengan hewan purba tersebut.

Dominion memiliki dua plot yang akan mengerucut di penghujung film. Pertama, tentang Owen Grady (Chris Pratt) dan Claire (Bryce Dallas Howard) yang akhirnya hidup bersama. Mereka berupaya menemukan Maisie (Isabella Sermon), anak angkat Owen, yang tiba-tiba diculik.

Sedangkan plot kedua berupa momen nostalgia yang berisi tiga tokoh utama versi orisinal Jurassic Park: Alan Grant (Sam Neill), Ellie Sattler (Laura Dern), dan Ian Malcolm. Yep, trio yang mengawali seluruh cerita jagat Jurassic itu terjun kembali. Meneliti adanya badai belalang yang menghancurkan ladang gandum di Amerika.

Dominion sebenarnya berhasil menjadi film blockbuster penuh aksi yang menegangkan. Lebih banyak dinosaurus yang muncul. Dan elemen nostalgianya sangat memuaskan. Kemunculan kembali Sam Neill, Jeff Goldblum, dan Laura Dern menyempurnakan saga penutup franchise hewan purba ini.


TRIO BINTANG Jurassic Park, dari kiri, Ian Malcolm (Jeff Goldblum), Alan Grant (Sam Neill), dan Ellie Sattler (Laura Dern) mengobati kerinduan para penggemar trilogi Jurassic Park.-Universal Pictures-
Sebagai salah satu raja box office musim panas, Dominion secara visual sangat memanjakan mata. Aksi kejar-kejaran dan teror dari dinosaurus dibikin lebih keren dan bombastis. Meski aksinya agak terasa kurang fresh, tapi cukup memuaskan untuk dinikmati di bioskop. Saya salut, tim produksi ini masih melibatkan dinosaurus prostesis yang membuat tampilannya lebih realistis daripada CGI. Terutama saat T-Rex bertarung dengan musuh terbarunya.

Sepertinya, studio lebih menitikberatkan pada visual yang wow ketimbang plot yang brillian. Justru premis film ini menjadi satu-satunya faktor paling buruk Dominion. Gambaran dari “Dunia Jurassic” yang digembor-gemborkan tidak menjadi menu utama. Justru plot utamanya hanya berkutat pada pencarian anak yang hilang dan wabah belalang.

Kedua plot tersebut diganggu oleh dinosaurus yang berlarian ke sana kemari. Kisah yang berjalan paralel ini berakhir klise dan mudah ditebak. Semua adegan selanjutnya hanya sebagai sebuah kisah petaka sains yang diulang-ulang. Sehingga film ini hanya terasa seperti montase dari film-film sebelumnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: