Konvoi Mobil Harus Berpencar Jika Ada Helikopter Rusia

Konvoi Mobil Harus Berpencar Jika Ada Helikopter Rusia

Konvoi mobil militer, tenaga medis, hingga jurnalis melintasi jalan tanah untuk menghindari ranjau Rusia di kawasan timur Ukraina.-Bud Wichers/Harian Disway-

BALAKLIYA, HARIAN DISWAY - Tak ada yang bisa direncanakan saat liputan di medan perang. Situasi bisa berubah dalam hitungan detik. Bud Wichers tak tahu sampai kapan dan sejauh mana menembus garis depan pertempuran di timur Ukraina. Perjalanannya yang mengerikan itu tergantung pimpinan konvoi.

BUDI, panggilan akrabnya, belum memutuskan untuk kembali ke barat. Atau ke wilayah yang lebih aman di Kiev. Ia masih ikut konvoi kendaraan tentara, medis, dan wartawan di perbatasan wilayah yang sudah dikuasai Ukraina.

Ia berangkat dari ujung barat Ukraina di Polandia dan sekarang sudah menyentuh ujung timur. Ia ikut terjebak saat prajurit Ukraina digempur Rusia di Chuhuiv. Setelah lolos dari lubang maut itu, ia melanjutkan perjalanan ke Balakliya.

Kota dengan 20 ribu penduduk itu sudah kosong beberapa pekan setelah invasi Rusia dilancarkan pada 24 Februari 2022. Rusia memegang kendali penuh wilayah itu pada 3 Maret.

Mereka dibantu pasukan Republik Rakyat Donetsk (DNR) dan Republik Rakyat Luhansk (LNR) yang memproklamasikan kemerdekaan, sesaat setelah invasi Rusia. 

Bagi Ukraina, mereka dianggap sebagai negara buatan para pemberontak atau separatis di wilayah Donbas. Namun bagi Rusia, mereka adalah kunci penting untuk merebut wilayah timur Ukraina itu. Wilayah timur Ukraina jadi fokus serangan Rusia setelah Presiden Vladimir Putin menarik pasukannya dari Kiev.

Mengapa wilayah timur begitu penting? Sebagian besar penduduk Donetsk dan Luhansk berasal dari Etnis Rusia dan masih menggunakan Bahasa Rusia. Berdasar klaim Rusia, rakyat kedua wilayah itu menginginkan adanya referendum atau pemungutan suara. 


Peta Ukraina dan lokasi Bud Wichers. kawasan berwarna merah jambu sudah dikuasai Rusia.-Salman Muhiddin/Harian Disway-

Sama seperti referendum kemerdekaan Timor Leste pada 1999.  Sebanyak 78,5 persen rakyat Timor Leste memutuskan berpisah dari NKRI. 

Juru Bicara Kremlin Rusia, Dmitry Peskov, menyerahkan keputusan gabung ke Rusia ke rakyat Donetsk dan Luhansk.  Bahkan referendum juga bisa dilakukan warga Kherson dan Zaporozhye. “Membuat keputusan, mengorganisasi referendum bukan terserah kepada Kremlin. Terserah mereka,” ujar Peskov, Kamis, 2 Juni 2022, seperti dilansir dari TASS.

Apakah mereka mau memisahkan diri dari Ukraina? Kemungkinannya sangat besar. Sebab upaya referendum sudah diusulkan sejak 2014 oleh kelompok separatis.

Tentu Budi tak bisa masuk di wilayah yang sudah dikuasai Rusia tersebut. Namun dia menyisir perbatasannya.

Konvoi kendaraannya masih terus merangsek ke wilayah tenggara. Sabtu, lalu ia mengabarkan sedang menuju wilayah Balakliya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: