Banggalah Warga Surabaya, Bonek Satu ini Ikut TC Piala Dunia Sepakbola Amputasi

Banggalah Warga Surabaya, Bonek Satu ini Ikut TC Piala Dunia Sepakbola Amputasi

Khusnul Yakin saat latihan perdana Persas di Lapangan Pacar Keling, 3 Maret 2022.-Julian Romadhon/Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Khusnul Yakin terlahir tuna daksa. Kaki kanannya tumbuh tidak sempurna. Namun, sejak kecil kecintaannya terhadap sepakbola dan Persebaya tak bisa dibendung. Mimpi arek Wonokromo untuk jadi pesepakbola profesional itu, akhirnya terwujud. Bahkan ia diminta berangkat ke Jakarta untuk mengikuti TC Timnas Sepakbola Amputasi, Kamis 23 Juni 2022. Mereka bakal berangkat ke Turki Oktober 2022 nanti untuk berkompetisi di Piala Dunia.

KARIR sepakbola Khusnul betul-betul kilat. Enam bulan berkompetisi, langsung dipanggil timnas. “Memang serba mendadak. Kamis sudah harus di Jakarta dan harus pegang paspor,” kata Khusnul yang sibuk mengurus berkas-berkas kemarin, 20 Juni 2022.

Impian menjadi pemain sepakbola sudah terpupuk sejak kecil. Khusnul sering berangan-angan: kapan ada kompetisi untuk pesepakbola dengan satu kaki di Indonesia?

Tahun lalu, Khusnul menemukan ada klub sepakbola amputasi pertama di Jatim saat menjelajah media sosial. Ternyata Jember sudah melangkah lebih dulu ketimbang Surabaya. Mereka mendirikan Perkumpulan Sepak Bola Amputasi Indonesia Djember (Persaid). Niat hati ingin bergabung, tetapi jaraknya terlalu jauh. 


Khusnul Yakin menyundul bola saat latihan perdana di Lapangan Pacar Keling.-Julian Romadhon/Harian Disway-

Dilalah, muncul klub baru di Madura: Perkumpulan Sepak Bola Amputasi Madura (Persam). Khusnul pun langsung mengontak mereka dan menyatakan ingin bergabung. Ia mengajak kawannya Syaiful Arifin untuk ikut membela Persam pada turnamen di Jember Januari lalu.

Latihan tidak pernah. Menendang bola pakai kruk atau alat bantu jalan juga tidak pernah. “Tapi juara tiga,” kata Khusnul.

Dari prestasi itu,  muncul ide untuk membentuk klub sendiri di Surabaya. Berbagai komunitas dikumpulkan, termasuk Disable Motor Indonesia (DMI) Jatim yang punya anggota besar. 

Gagasan dicetuskan di warung kopi. Mereka akhirnya sepakat membentuk klub sendiri mengingat Surabaya adalah salah satu kota terbesar di Indonesia.  Banyak teman-teman yang terlahir spesial butuh wadah untuk sepakbola. “Akhirnya terbentuklah Persas (Perkumpulan Sepakbola Amputasi Surabaya,Red) pada 25 Februari 2022. Hari Jumat,” lanjut Khusnul.

Persas memulai kisahnya 3 Maret 2022. Hari itu, yang terkumpul hanya 7 orang. Lokasi latihan pertama sangat memprihatinkan: Lapangan Pacar Keling.

Sudah lama lapangan itu tidak dipakai. Warga setempat menggunakannya sebagai parkiran mobil. Rumputnya sudah sangat tinggi. Ada juga area gundul yang berlumpur. Latihan terhenti gara-gara ada pemain yang terkena pecahan kaca atau beling


Khusnul Yakin (baju biru) bersama Persas dan pelatih Persebaya Aji Santoso.-Persas Surabaya-

Setelah latihan perdana yang pilu itu, Pemkot Surabaya memberikan atensi. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Agus Hebi Djuniantoro meminjamkan lapangan futsal yang ada di Taman Apsari, lalu pindah ke Lapangan Taman Jangkar di Jambangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: