Pameran UMKM Jatim Targetkan Transaksi Rp 20 Miliar

Pameran UMKM Jatim Targetkan Transaksi Rp 20 Miliar

GUBERNUR Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Parawansa (enam dari kiri) saat pembukaan pameran UMKM di Grand City Mall, Rabu 27 Juli 2022-Pemprov Jatim-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Alat tenun tradisional berukuran cukup besar terpajang di Convex, Grand City Mall, Rabu, 27 Juli 2022. Seorang lelaki terlihat asyik mengoperasikannya. Ia adalah Lubab Suroya, salah seorang peserta pameran UMKM Lokal yang digelar oleh Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur.

Lelaki asal Lamongan itu memamerkan produk Paradila miliknya. Sebuah perusahaan kecil menengah yang memproduksi kain tenun tradisional. “Rata-rata kain untuk bikin baju,” ujarnya.

Satu lembar kain butuh waktu sehari untuk menyelesaikannya. Kadang juga lebih dari sehari. Bergantung dengan model yang diproduksi. Songket, misalnya, bisa selesai dalam waktu 1,5 hari. Sementara kalau model ikat bisa selesai dalam sehari.

BACA JUGA:Seminar Bisnis Online Digimaru-Disway Road to 100 With Dahlan Iskan (1): Ajak Bermain Online Shop War Game

Harganya pun variatif. Bergantung pada tingkat kesulitan pengerjaan. Kain songket dijual antara Rp 350 ribu hingga Rp 1,5 juta per lembar. Sedangkan model ikat kisaran Rp 150 ribu-300 ribu per lembar.

Pembeda harga kain itu juga ditentukan oleh bahan, kesulitan menenun dan kombinasi motifnya. Makin banyak perpaduan motif maka harganya makin mahal.

“Usaha kami ini sudah sampai ke generasi ketiga,” jelasnya. Kini, Lubab punya dua gudang di Lamongan. Setiap gudang mengoperasikan 9 sampai 10 alat tenun. Dalam sebulan ia bisa menjual 180 lembar kain.

Pameran itu menghadirkan 130 stan UMKM dari seluruh Jawa Timur. Berbagai produk unggulan tersedia. Mulai dari alat musik, kriya, furniture, hingga makanan ringan.

Acara tersebut digelar hingga Minggu, 31 Juli 2022. Dalam waktu 5 hari, transaksinya ditarget mencapai Rp 20 miliar. “Jadi untuk setiap stan UMKM itu beda-beda. Sesuai dengan kemampuan pasar luar maupun dalam negeri,” jelas Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim Andromeda Qomariah. 

Dia memastikan seluruh UMKM itu berasal dari semua asosiasi yang sudah terkurasi. Rata-rata produknya sudah siap untuk dipasarkan. Dan berharap agar semuanya bisa tetap eksis dan semakin bangkit.

Menurutnyi, peranan UMKM sangat kuat bagi perekonomian Jatim. Kini total tercatat sekitar 9,78 juta UMKM yang aktif. Seluruhnya berkontribusi besar bagi PDRB Jatim, terutama selama masa pandemi Covid-19.

“Kita akan menemukan corner of cooperative. Bagaimana koperasi dan UMKM mendapatkan ruang yang luar biasa di mal-mal yang sangat strategis,” tandas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang membuka pameran. Khofifah juga bakal menggandeng Aprindo. Yakni untuk memastikan produk UMKM bisa turut bersaing di semua mal. (*)


Digimaru--

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: