Covid-19 Belum Tuntas, WHO Tetapkan Status Darurat Global Cacar Monyet

Covid-19 Belum Tuntas, WHO Tetapkan Status Darurat Global Cacar Monyet

Gejala benjolan yang muncul akibar cacar monyet.-WHO-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Belum ada kasus monkeypox atau cacar monyet di Indonesia. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan status darurat global sejak Juli 2022.

Perhimpunan Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengambil ancang-ancang. Mereka telah membentuk satgas monkeypox. 

"Di Indonesia, hingga Agustus 2022, belum terdapat kasus konfirmasi infeksi Monkeypox, namun pemerintah, tenaga kesehatan dan masyarakat harus tetap waspada," ujar Ketua Bidang Kajian penanggulangan penyakit Menular PB IDI, Dr dr Agus Dwi Susanto secara daring, Selasa, 2 Agustus 2022.

Menurut Alodok, Cacar monyet adalah infeksi virus yang ditandai dengan bintil bernanah di kulit. Cacar monyet atau monkeypox pertama kali muncul di negara Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970.

Pada awalnya, penyakit cacar monyet memiliki gejala yang serupa dengan cacar air, yaitu bintil berair. Seiring perkembangan penyakit, bintil berair berubah menjadi bernanah dan menimbulkan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan akibat pembengkakan kelenjar getah bening.

Ketua Satgas Cacar Monyet PB IDI, dr. Hanny Nilasari merekomendasikan kepada pemerintah terkait pencegahan infeksi tersebut.

Pertama, memperluas dan memperkuat skrining pada pintu masuk pelabuhan, bandara dan Pos Lintas Batas Darat Negara (PLBDN). Cara ini juga dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 selama dua tahun terakhir.

Ada empat rekomendasi IDI untuk pemerintah. Pertama, pengawasan kepada pelaku perjalanan di pintu masuk Indonesia melalui pengamatan suhu, tanda dan gejala. 

"Pada pelaku pejalanan dengan kondisi demam, sebaiknya dilakukan pemeriksaan langsung oleh dokter yang bertugas pada pelabuhan, bandara, ataupun PLBDN tersebut," ujar Hanny kepada media melalui Zoom Meeting.

Kedua, Meningkatkan kemampuan laboratorium jejaring dalam diagnostik molekuler spesimen pasien yang dicurigai menderita Monkeypox sesuai rekomendasi WHO.

Kemudian yang ketiga, Hanny ingin pemerintah meningkatkan edukasi kepada masyarakat terkait epidemi, gejala, cara penularan, dan langkah pencegahan.

Keempat, yaitu meningkatkan kemampuan dalam identifikasi kontak erat pada pasien suspek dan probable monkeypox.

Pihak satgas pun juga akan siap turun tangan jika ternyata di Indonesia sudah ada yang teridentifikasi kasus cacar monyet. "Kita berharap tidak ada kasus konfirmasi. Tetapi misalnya ada, maka prioritasnya adalah kemudahan akses pemeriksaan laboratorium, ketersediaan obat, dan vaksin kami akan dorong ke Kemenkes," tandasnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: