Terpeleset Sedikit, Bisa Kiamat Nuklir

Terpeleset Sedikit, Bisa Kiamat Nuklir

PERINGATAN PENGEBOMAN di depan Kubah Bom Atom, Hiroshima, 6 Agustus 2021. Itulah gedung yang tersisa setelah bom nuklir dijatuhkan, 77 tahun silam.-YASUYOSHI CHIBA-AFP-

PERINGATAN tegas itu dikeluarkan oleh Sekjen PBB Antonio Guterres di New York, Senin, 1 Agustus 2022. Bahwa dunia saat ini sedang terancam oleh kiamat nuklir. Terpeleset sedikit saja, umat manusia bisa lenyap ditelan bencana nuklir.

 

Guterres menyebut itu sebagai bahaya laten nuklir. Dan bahaya itu jauh lebih besar ketimbang era Perang Dingin antara blok Barat dan Timur, sekitar tiga dekade silam.

 

’’Hari ini, umat manusia hanya berjarak tipis dari kiamat nuklir. Jaraknya hanyalah satu kesalahan perhitungan atau satu kesalahpahaman,’’ ucap diplomat asli Portugal tersebut.

 

’’Kita sangat beruntung sejauh ini. Tetapi, keberuntungan itu bukan sebuah strategi. Juga tidak bisa jadi perisai dari ketegangan geopolitik yang sewaktu-waktu bisa memuncak menjadi konflik nuklir,’’ kata Guterres saat membuka Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) tersebut.

 

Ia merujuk pada begitu tegangnya kondisi dunia saat ini. Rusia yang punya nuklir sedang berperang dengan Ukraina. Begitu pula Semenanjung Korea yang suhu politiknya selalu bergolak. Atau kawasan Timur Tengah yang tak pernah lepas dari konflik lokal.

 

Nah, NPT adalah sebuah perjanjian internasional yang berlaku sejak 1970. Tujuannya mencegah penyebaran senjata nuklir. Pertemuan yang dihelat di Markas Besar PBB di New York itu sempat beberapa kali ditunda sejak 2020. Baru kali ini ia dapat dilaksanakan hingga 26 Agustus nanti.

 

Menurut Guterres, satu-satunya jaminan agar manusia terbebas dari kiamat nuklir adalah menghapus senjata pemusnah masal itu. ’’Menghilangkan senjata nuklir adalah satu-satunya jaminan bahwa senjata itu tidak akan pernah dipakai,’’ tegasnya.

 

Guterres berjanji akan mengunjungi Hiroshima, Jepang, pada 6 Agustus 2022. Tujuh puluh tujuh tahun silam, Hiroshima dinuklir oleh Amerika Serikat. Bom bernama Little Boy itu menewaskan sekitar 20 ribu tentara dan 126 ribu warga sipil. Begitu pula saat bom bernama Fat Man dijatuhkan di Nagasaki, 9 Agustus 2022. Lebih dari 80 ribu warga sipil meregang nyawa. Plus sekitar 150 tentara Jepang yang tewas.

 

Hiroshima dan Nagasaki adalah monumen hidup yang menunjukkan betapa negerinya efek bom nuklir bagi manusia. Orang tidak hanya tewas saat nuklir meledak. Hingga bertahun-tahun setelahnya, mereka bisa mati karena efek luka bakar hingga radiasi.

 

Kata Guterres, saat ini ada sekitar 13 ribu senjata nuklir tersimpan di dunia. ’’Ini momentum saat pertumbuhan nuklir menguat dan pencegahannya makin melemah,’’ kata Guterres.

 

Pada Januari, lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yakni Amerika Serikat, Tiongkok, Rusia, Inggris, dan Prancis telah berjanji mencegah penyebaran senjata nuklir. Kenyataannya, saat pertemuan terakhir pada 2015, mereka justru tidak mencapai mufakat dalam hal-hal substantif. (Lady Khairunnisa)

YASUYOSHI CHIBA-AFP

 

PERINGATAN PENGEBOMAN di depan Kubah Bom Atom, Hiroshima, 6 Agustus 2021. Itulah gedung yang tersisa setelah bom nuklir dijatuhkan, 77 tahun silam.

 

Sumber: