Tenis Meja hingga Egrang, Cara Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 Rayakan Bulan Kemerdekaan

Tenis Meja hingga Egrang, Cara Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 Rayakan Bulan Kemerdekaan

Dosen Untag mengikuti lomba tenis meja, Kamis, 4 Agustus 2022 di Plasa Proklamasi.-Miftahul Rozaq/Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Riuh penonton yang terdiri dosen, karyawan dan mahasiswa memenuhi Plasa Proklamasi, Graha Wiyata Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Kamis, 4 Agustus 2022. Pagi itu, para civitas akademik Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) berkumpul untuk mengikuti lomba Agustusan.

Di depan patung Bung Karno dan Bung Hatta yang sedang membacakan teks proklamasi, para atlet tenis meja dari lingkungan kampus beradu kemampuan. 

Ada 12 tim lomba yang ikut berlomba.   “Woh, Happy. Seru pol,” ucap salah satu peserta Supriyadi.

Keringat di wajahnya yang bercucuran dan nafas yang terengah-engah namun kerut dan mimik mukanya masih dipenuhi semangat. Baginya yang terpenting bukan menang dan kalah. Dalam momentum itu, semua setara.

“Senang sekali mas, Iso ketemu konco-konco (bisa bertemu teman-teman). Yang terpenting dari ini terjalin adanya silaturahmi. Guyub. Baik karyawan atau pimpinan semua bisa melebur gembira jadi satu,” kata Supriyadi, karyawan YPTA yang sudah bekerja sejak tahun 1987 itu.

Yayasan yang sudah berdiri sejak tahun 1954 tersebut kental akan nilai-nilai nasionalis serta semangat gotong-royong. Maka momentum bulan kemerdekaan ini mereka pakai untuk menggelar berbagai perlombaan.

Selain lomba tenis meja, hari ini, 05 Agustus 2022 dan Senin, 08 Agustus 2022 juga diselenggarakan lomba permainan gobak sodor dan egrang.

Ketua Pelaksana lomba, Eddy Wahyudi mengatakan dipilihnya perlombaan tersebut bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan kembali permainan tradisional yang sudah mulai ditinggalkan.

 “Permainan-permainan rakyat itu sudah ditinggalkan masyarakat terutama oleh generasi muda untuk itu kami akan mengadakan lomba permainan tradisional tersebut,” kata Eddy.

Eddy juga menyampaikan bahwa perlombaan ini sebagai upaya lembaga untuk menjaga budaya bangsa Indonesia yakni gotong royong, berkumpul dalam bentuk olahraga. (Mifta Sho)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: