Mijn Roots Mencari Orang Tua Kandung: Olvi, Sumi, dan Tim, The Truth Seekers (20)

Mijn Roots Mencari Orang Tua Kandung: Olvi, Sumi, dan Tim, The Truth Seekers (20)

Tiga sahabat Olvi Jasinta, Tim dan Sumi di Bandara Internasional Juanda.-Bud Wichers/Harian Disway-

Sudah ada 60 anak adopsi yang berhasil menemukan orang tua kandungnya. Beberapa di antara mereka ternyata masih rutin pulang kampung ke Indonesia untuk mengumpulkan narasi utuh dari perjalanan adopsi mereka. 

Surabaya sudah jadi markas bagi anak-anak adopsi dari Belanda yang mencari orang tua kandung di Indonesia. Pendiri Yayasan Mijn Roots Ana Maria van Valen memang menetap di Surabaya sejak lama.

Dia menjadikan rumahnyi di Eastwood CitraLand sebagai rumah singgah para pencari kebenaran: The Truth Seeker. Selain Bob Schellens dan Olvi Jasinta, Ana kedatangan Tim van Wijk dan Sumi Kasiyo. Mereka pasangan kekasih yang juga diadopsi ke Belanda.

Tim asal Semarang dan Sumi dari pantai selatan: Trenggalek. 

Kami sudah mengatur jadwal pertemuan di Kayyana Restoran di Jalan dr Soetomo, Tegalsari, dengan Tim dan Sumi, Sabtu, 6 Agustus 2022. Itu adalah restoran bergaya Belanda di tengah Kota Surabaya


Pertemuan tim Harian Disway dan Mijn Roots di Restoran Kayyana.-Abimanyu Ardiansyah/Harian Disway-

Sayangnya, Olvi Jasinta yang kami temui di rumah Ana Maria, 2 Agustus 2022, tidak bisa bergabung di pertemuan itu. Olvi terbang ke Manado lewat Bandara Juanda. Ia pulang kampung ke Langowan untuk menemui keluarga besarnyi.

”Kami sangat akrab. Rumah kami tidak jauh,” ujar Olvi kemarin, 6 September 2022. Olvi tinggal di Breda, dekat perbatasan Belgia. Sedangkan Tim dan Sumi tinggal di Eindhoven, 40 menit perjalanan darat.

Dalam tiga tahun terakhir, pertemuan mereka cukup intens. Nasib mereka sama. Sama-sama anak adopsi dari Indonesia yang dibawa ke Belanda. Juga, sudah menemukan orang tua kandung dan keluarga besarnyi.

Beberapa tahun belakangan mereka juga sering ke Indonesia. Terutama saat liburan musim dingin. Mereka selalu menemukan kisah-kisah baru setiap kali bertemu keluarga besar. ”They are very down to earth and at the other hand, truth seekers like me (Mereka sangat membumi dan di sisi lain, juga pencari kebenaran sepertiku, Red),” kata Olvi.


Sumi dan Tim saat diwawancara Bob Schellens sesama anak adopsi di Restoran Kayyana Surabaya, Sabtu, 6 Agustus 2022.-Abimanyu Ardiansyah/Harian Disway-

Mereka bertiga sebenarnya berangkat bersama-sama ke Indonesia. Namun, Tim dan Sumi memiliki rute perjalanan berbeda dengan Olvi. ”So meeting each other wouldn’t be the plan (Jadi bertemu satu sama lain bukanlah rencana, Red),” lanjut ibu dua anak itu.

Satu-satunya pertemuan yang memungkinkan adalah di Bandara Internasional Juanda. ”Me, Ana, and Bud loved to pick them from the airport (Aku, Ana, dan Bud menjemput mereka dari bandara, Red),” ujar Olvi.

Mereka sempat foto bersama. Tim memakai topi tentara dengan baju batik yang selalu ia pakai di Indonesia. Sedangkan Sumi memakai kemeja putih. Dari senyuman mereka, terlihat sekali kebahagiaan dari pertemuan tiga sahabat itu.

Tim dan Sumi berencana menginap di rumah seorang teman: Boy Marisa. Namun, sebelum pergi ke sana, mereka makan tahu tek bareng-bareng. 

Namun, Olvy tidak ikut makan karena sudah sangat kenyang. Keesokan harinya Olvi terbang ke Belanda.


Ana, Bud, Tim, Sumi, dan Olvi makan bareng tahu tek usai bertemu di Juanda.-Dok Olvi Jasinta-

Pertemuan di Kayyana hanya dihadiri Bob Schellens, Ana, Tim, dan Sumi. Juga, tim dari Harian Disway.

Bob yang ditulis di sebelas seri pertama membawa berbagai peralatan untuk pengambilan film dokumenternya. Ia mewawancarai Tim dan Sumi di salah satu ruangan di restoran itu. 

Saat Bob mempersiapkan semua peralatan, kami banyak ngobrol dan bercanda dengan Tim dan Sumi. Seperti kata Olvi, sejoli itu memang sosok yang humoris. Kalau ada mereka, suasana jadi riang.

Namun, begitu proses wawancara dimulai, keduanya tak kuasa menahan tangis. Di balik wajah bahagia mereka, tersimpan kesedihan mendalam. (Salman Muhiddin)

Mengapa Berkumpul di Kayyana? BACA BESOK!



Sumber: