Rutilahu Bangkitkan Perekonomian
GUBERNUR JAWA TIMUR Khofifah Indar Parawansa memeriksa kondisi rumah layak huni yang diserahkan kepada warga.-Humas Pemprov Jatim-
SURABAYA, HARIAN DISWAY- TEMPAT tinggal tidak menjadi permasalahan lagi. Setidaknya, bagi tujuh warga yang baru saja mendapatkan bantuan rumah tinggal layak huni (rutilahu). Bantuan itu diberikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Rumah berukuran 4 x 7 meter persegi tersebut sudah dilengkapi perabotan. Total nilai perabotannya sekitar Rp 2,5 juta. Ani, salah seorang masyarakat yang mendapatkan rumah tersebut, mengaku sangat senang.
Bahkan, dia kini sudah merasa lega. Sebab, tidak lagi memikirkan masalah tempat tinggal. ”Saya senang sekali pokoknya atas bantuan dari Ibu Gubernur ini. Sampai tidak bisa berkata-kata,” katanyi, Kamis, 22 September 2022.
Warga lain yang menerima bantuan yang sama adalah Sutoyo. Selama ini ia bersama istri dan seorang anak yang duduk di bangku SMA tinggal di kontrakan. ”Alhamdulillah, saya kini punya tempat tinggal. Saya selama ini tinggal mengontrak dan kini dibantu Ibu Khofifah,” ucapnya.
Khofifah menyerahkan langsung kunci rumah kepada tujuh keluarga yang mendapatkan bantuan rumah di Desa Kedung Banteng, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, itu. Dalam bantuan tersebut, Pemprov Jatim berkolaborasi dengan Baznas Jatim dan Baznas Sidoarjo.
Pembangunan setiap rumah menghabiskan anggaran Rp 23 juta. Rumah itu terdiri atas dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Juga, satu ruang cuci. ”Kita ingin memberikan prioritas untuk membangun dari rumah tidak layak huni menjadi rumah tinggal layak huni,” ucap Khofifah.
Seusai memberikan kunci rumah kepada pemilik barunya, Khofifah pun langsung meninjau rumah tersebut. Dia ingin memastikan bahwa rumah yang diberikan itu benar-benar layak huni. Pun, memenuhi syarat dan kebutuhan dasar rumah yang sehat.
Misalnya, memiliki ventilasi dan sanitasi yang baik. ”Alhamdulillah, nanti bapak dan ibu sudah bisa mulai menempati rumah yang layak huni. Insya Allah rumah ini sehat. Saya tadi sudah berkeliling dan melihat semua,” tegas mantan menteri sosial itu.
Menurut gubernur perempuan pertama di Jatim itu, kebutuhan dasar masyarakat ada tiga. Sandang, pangan, dan papan. Terkait rumah tinggal, pemenuhan kebutuhan tersebut diupayakan bukan hanya tempat untuk berteduh dari panas dan hujan. Tetapi, juga memenuhi standar kesehatan dan sanitasi yang baik.
”Ini program Pemprov Jatim dan Baznas. Kami berharap agar program ini memberikan manfaat bagi para penerima. Agar makin nyaman menempati rumah tinggalnya, makin rajin ibadahnya, putra putrinya juga makin rajin belajar, dan semangat rajin bekerja,” ucapnyi.
Sampai saat ini pun, Pemprov Jatim dan Baznas terus melakukan penyisiran. Untuk mencari masyarakat yang dinilai layak untuk mendapatkan program bantuan rumah tinggal layak huni itu. Dengan harapan, program tersebut turut meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat Jatim.
Sementara itu, Wakil Ketua Baznas Jatim Husnul Khuluq optimistis fasilitas rutilahu dapat berkontribusi pada kebangkitan dan kemajuan Jatim. Terutama dengan memfasilitasi kebutuhan pokok masyarakat.
”Mudah-mudahan ini menjadi upaya Ibu Gubernur dan kita semua untuk membuat Jawa Timur lebih maju lagi. Bersama kita membangun rumah tinggal layak huni di lingkungan yang baik, higienis, dengan ventilasi yang baik pula,” tegasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: