Barcelona; Tamat di Eropa, Top di La Liga

Barcelona; Tamat di Eropa, Top di La Liga

Ilustrasi: Barcelona vs Real Madrid-Syaiful Amri/Disway.id/Footyreader-

BARCELONA, HARIAN DISWAY - BARCELONA seperti berada di persimpangan jalan. Jalan Liga Champions nyaris mau tamat. Jalan el clasico masih terang benderang. Setidaknya, el clasico jadi remedi. Obat yang sempurna setelah patah hati di pentas antarklub Eropa. Statusnya sebagai pemuncak klasemen La Liga harus terus dijaga. Real Madrid jelas ingin mengambil kembali singgasananya itu pada Minggu malam. 

Real Madrid menjamu Barcelona di Santiago Bernabeu pada Minggu malam (16/10) untuk mengoleskan garam pada luka terbuka. Barca memuncaki klasemen La Liga dengan selisih gol di depan Madrid. Keduanya sama-sama mengoleksi 22 poin.

Hasil imbang tidak akan mengubah posisi. Tiga poin jadi hal wajib untuk modal perhitungan head-to-head di akhir kompetisi. Semua opsi terbuka. Imbang, skor kecil, skor besar jadi keniscayaan. El clasico lebih banyak mempertaruhkan level psikologis. Boleh kalah dari tim lain asalkan tidak kalah di sini. Ini soal pride klub yang belakangan menjalar ke pride pribadi. Soal kebanggaan sosial yang sudah berlangsung turun-temurun.

Kertas-kertas itu seperti tidak menahan diri. ”Ini adalah bagian terburuk dari Barcelona ini. Dengan pertahanan seperti itu, Barca tidak akan mendapatkan tempat di Eropa,” tulis Marca.

Xavi tak salah. Semua beknya terkapar. Cedera. Jules Kounde, Andreas Christensen, Hector Bellerin, dan Ronald Araujo masuk ruang perawatan. Padahal, mereka adalah sosok tak tergantikan di belakang. 

Bek senior Gerard Pique sudah tahu rasanya diobrak-abrik Inter Milan. Kini Pique harus menghadapi Si Tuan Muda Vinicius Junior. Xavi siap-siap stres. Vini yang sekarang sudah tak sebanding dengan kualias Pique. Tetapi, ia tak punya pilihan lain. 

Manajemen Barcelona sudah memberi tahu Xavi bahwa kehilangan tempat di Liga Champions membuat pendapatan Barcelona raib GBP 18 juta. Padahal, Barca lagi butuh fulus. Barca berharap kiper Marc-Andre ter Stegen tetap berada di puncak performa.

Itu jauh dari persiapan ideal untuk el clasico akhir pekan ini. Meski, prospeknya jauh lebih cerah sejauh musim ini di dalam negeri.

”Xavi telah dikritik untuk kali pertama sejak ia menjadi pelatih. Xavi tetap menurunkan Sergi Roberto, Sergio Busquets, dan Gerard Pique. Ia memang tak punya pilihan lain,” sebut pakar sepak bola Alvaro Montero kepada Sky Sports. 

 ”Xavi tidak berada di bawah tekanan langsung. Perasaan di klub adalah mereka ingin ia bertahan, tetapi tentu saja ada masalah ekonomi yang sangat besar jika mereka tidak lolos ke babak berikutnya di Liga Champions. Mereka melakukan upaya besar terakhir. Musim panas berdasarkan keyakinan mereka akan lolos dari grup ini, tetapi mereka tidak akan mendapatkan penghasilan yang mendekati jumlah yang sama di Liga Europa,” katanya.

Xavi mengatakan, timnya tidak punya waktu untuk memikirkan hasil imbang dengan Inter karena perhatian mereka harus sepenuhnya terfokus pada el clasico.

Xavi harus membawa pemainnya keluar dari persoalan psikologis pelik. Barcelona tak cukup bagus bermain di bawah tekanan. Dalam 10 laga terakhir Liga Champions, misalnya, Barca bisa mengalahkan tim kecil seperti Dynamo Kiev, Viktoria Plzen, dan Ferencvaros. Lengkapnya, 3 kalah, 2 imbang, dan 1 menang. Itu hasil terburuk Barca dalam sejarah Eropa. Tujuh kekalahan dari 13 laga.

Robert Lewandowski mencetak dua gol di menit-menit akhir untuk memberi Barcelona satu poin. Penampilan pemain internasional Polandia itu adalah mercusuar harapan saat tim menuju ibu kota Spanyol. Lewy juga menjadi el pichichi. Pencetak gol terbanyak di La Liga. Sembilan. Namun, ia butuh dukungan maksimal dari teman-teman sekitarnya. Raphinha, misalnya, sudah bermain bagus. Tetapi, itu belum cukup untuk standar Barcelona.

”Busquets, Pedri, dan Gavi, semuanya gelandang yang sangat bagus. Sayangnya, mereka tidak saling klik saat ini di pertandingan besar ketika Anda memikirkan penguasaan bola yang dimiliki Barca dalam satu dekade terakhir. Frenkie de Jong baru saja kembali dari cedera. Orkestrasinya tidak istimewa,” ucap Alvaro Montero.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: