Mijn Roots Mencari Orang Tua Kandung: Amini Menyesal Menyerahkan Meilany (57)

Mijn Roots Mencari Orang Tua Kandung:  Amini Menyesal Menyerahkan Meilany (57)

Suami mendiang Amini, Atemon (kanan) dan anak-anaknya saat menemui Meilany dan perwakilan Mijn Roots di Pasuruan.-Lady Khairunnisa/Harian Disway-

Amini memang bukan ibu kandung Meilany. Hasil DNA mereka tidak cocok. Namun, ia sempat merawat Meilany saat masih bayi sebelum proses adopsi ke Belanda.


Suasana rumah Atemon, suami mendiang Amini, di Pasuruan jadi hening. Meilany terlihat murung ketika mendengarkan cerita kematian Amini lima tahun lalu. 

Amini meninggal 20 Agustus 2017, Meilany datang ke Pasuruan 21 Agustus 2022. Nyaris tepat lima tahun sejak kematian ibu angkatnya itu.

Anak laki-laki Amini menceritakan bahwa ibunya sakit tak lama setelah perwakilan Mijn Roots menemuinyi. Dia mendapat kabar bahwa Meilany yang pernah berada di pangkuan dan pelukannyi masih hidup. Dan, dia kini mencari keluarga kandungnyi di Indonesia.

”Berhari-hari beliau selalu sedih dan meneteskan air mata setiap kali mengingat Meilany,” ujar pria itu. Setiap malam Amini selalu teringat Meilany. Dia penasaran ingin bertemu. Dia juga sudah tahu bahwa Meilany sudah menikah dan memiliki anak perempuan yang cantik. Rasa penasaran makin bertambah.


Meilany sebelum masuk ke rumah Atemon, suami mendiang Amini di Pasuruan.-Lady Khairunnisa/Harian Disway-

Hari demi hari dilewati dengan perasaan bersalah. Amini menyesal sudah menyerahkan bayi tak berdosa itu ke orang lain. Jika waktu bisa diulang, tentu dia tak mau mencabut Meilani dari akarnya: Indonesia.

Rupanya, gadis mungil yang selalu dia gendong itu tumbuh dan besar di negeri orang yang sangat jauh: Belanda. Amini tak tahu hal tersebut.

Mata Meilany berkaca-kaca setelah mendengar kisah penyesalan itu. Tak ada dendam ke Amini. Dia tetap menyayanginyi. Karena itulah, Meilany senang bisa menginjakkan kaki di Pasuruan. 

Lima tahun lalu, tim pencari Mijn Roots berkeliling Pasuruan untuk mencari Amini. Setelah melalui berbagai pencarian panjang di seluruh penjuru Pasuruan, mereka berhasil menemukan identitas dan alamat asli Amini.

Dari sana, mereka menemukan kesamaan kisah. Amini memang pernah merawat Meilany dan menyerahkannyi ke orang lain. 

Mulanya mereka mengira ibu kandung Meilany sudah ditemukan. Namun, mereka sempat menolak tes DNA karena takut. Dia tak paham apa itu tes DNA. Apalagi menjalaninya.

Di situlah peran tim pencari Mijn Roots yang begitu sabar dan cerdas. Mereka mencoba meyakinkan bahwa tes DNA tidak berbahaya. Amini dan Atemon hanya perlu memberikan sampel air liur. Dari sana, DNA mereka dicocokkan dengan Meilany.

Tes harus dilakukan agar Meilany lega. Tanpa tes itu, rasa penasarannyi bakal dibawa sampai mati.


Meilany di makam Amini. Dia meninggal 20 Agustus 2017.-Lady Khairunnisa/Harian Disway-

Setelah lobi-lobi yang cukup alot, Atemon dan Amini akhirnya bersedia menjalani tes DNA.  

Meilany bahagia begitu tahu Mijn Roots mendapatkan sampel DNA tersebut. Hari demi hari ia lewati dengan rasa penasaran. Ia berharap agar hasilnya cocok. Dengan begitu, misi pencarian selesai. 

Awalnya Meilany yakin hasilnya cocok. Sebab, secara fisik, mereka memiliki kemiripan. Namun, hasilnya ternyata tidak cocok. 

Meilany masih berprasangka baik. Ada kemungkinan terjadi kesalahan teknis di laboratorium sehingga hasilnya tidak akurat. 

Tes DNA diulang. Namun, hasilnya tidak berubah. DNA mereka tidak cocok. 

Belakangan dia tahu bahwa Amini memang bukan ibu kandungnyi. Dia mendapatkan Meilany dari seorang perempuan. Sedangkan ayah kandung Meilany tidak mau bertanggung jawab. 

(Salman Muhiddin)

 

Menggali Informasi dari Keluarga Amini. BACA BESOK!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: